ʚ 𝑬𝒊𝒈𝒉𝒕 ɞ

555 22 0
                                    

HAPPY READING!

───────────────────────

Setelah mengobati luka Ell, Rey bergegas mengambil handuknya lalu membersihkan diri. Tak butuh waktu lama lelaki itu sudah selesai membersihkan dirinya, dan akhirnya ia membersihkan ruangan kamar miliknya. Sesekali Rey menengok ke Ell yang masih tertidur lelap. "Mungkin dia kecapekan," gumam pelan Rey karena takut Ell terbangun.

Rey langsung merebahkan dirinya di kasur dan menoleh ke arah Ell yang masih menutup matanya. "Lo cantik banget, banget, banget." bisik Rey sembari mengusap pelan rambut milik Ell.

'Gue udah ngantuk banget, tidur disini aja kali ya. Males banget ambil selimut nata-nata lagi di sofa.'

'Udahlah, lagi pula ini kan king size milik gue.' Lanjut Rey dalam hatinya.

Sebelum Rey tertidur ia terus menatap ke arah Ell dan selalu mengatakan cantik, cantik, dan cantik. Mungkin jika gadis itu belum tertidur Ell akan mengatakan, "Kak Rey selalu bilang kayak gitu."

Akhirnya ia tertidur dengan tangannya sebagai bantal untuk gadisnya. "Good night, cantik." Ucapnya sembari mengusap pelan rambut milik Ell.

Rey terbangun lebih awal dibanding Ell, lalu cepat-cepat ia membersihkan dirinya sebelum gadisnya terbangun. Lelaki itu sempat mengecup pipi milik Ell.

"Hoam...," Ell menguap lebar-lebar lalu berusaha membuka matanya walaupun ia sedikit mengantuk.

"Di kamar siapa ini?" gumam pelan Ell karena kasur yang ia tiduri ini bukan kasur miliknya.

Matanya menyusuri tiap sudut kamar itu, gadis itu ingin berdiri tetapi ia merasakan perih di kakinya.

Kebetulan Rey selesai dari kegiatan membersihkan dirinya, dan melihat Ell yang ingin berdiri. "Ell? Kaki lo kan masih sakit," ucapnya lalu berlari ke arah gadis itu.

"Kak Rey? Ini kamar Kakak?"

"Iya. Jangan ngalihin topik, bocil. Kaki lo masih sakit?" tanyanya kembali.

"Emm udah lumayan gak sakit kok, makasih ya udah ngobatin luka aku." Ucap Ell sembari tersenyum manis yang membuat Rey merasa gemas dan mengacak rambut milik gadis itu pelan.

"Kak Rey, aku mau pulang. Pasti bunda nyariin aku dari kemarin," Ell berusaha berdiri dengan memegang sudut kasur itu.

"Bunda lo udah tau, kalau lo kemarin nginap disini." Ucap Rey dengan santainya walaupun dirinya belum memakai baju, dan dadanya hanya tertutup handuk tipisnya itu.

"Hah? Kak Rey udah bilang ke Bunda?"

"Emang Kakak punya nomernya?" lanjut Ell dengan nada ingin tau nya.

"Gak punya, tapi Mama gue punya nomer Bunda lo. Jadi kemarin gue minta tolong ke Mama, buat ijinin lo sementara nginap disini." Terang Rey panjang lebar agar Ell paham.

Possessive Reyyan. (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang