21

775 170 20
                                    

Baca di karyakarsa update bab 39 ya

Dunia selebritas dan sosial media heboh karena wajah asli seorang Mayo terpampang nyata  dan menyebar seperti lalat.

Dua gambar yang sama. Pakaian yang sama. Bentuk tubuh yang sama namun dengan wajah yang berbeda. Satu memakai make up dan satu lagi natural.

Foto tersebut sudah menyebar luas dan identitas Mayo pun terbongkar luas.

Mayo yang terkenal sebagai seorang model yang karir nya cemerlang ternyata seorang anak pengusaha kaya raya dari keluarga Sangsoko.

Para komentar pun berdatangan. Rata-rata mereka memuji kecantikan alami yang di miliki Mayora. Mereka juga tidak menyangka kalau mayora ternyata anak pengusaha kaya raya.

Di kediaman Sangsoko pun tiba-tiba ramai oleh para pencari berita. Mereka tidak mau ketinggalan mendapatkan berita menarik dari seorang Mayora dewi Sangsoko.

"Nyonya, di luar banyak sekali orang."

Ambar segera menyibak tirai jendela dan menatap para wartawan sedang berdiri di luar pagar.

Ia sudah melihat berita yang sedang heboh sekarang. Hamdan berjalan pelan dari kamar. Ia sudah berangsur pulih.

Ambar segera mendekati Hamdan. "Banyak sekali wartawan di luar, Pa. Apa yang harus kita lakukan?"

Ambar terlihat panik. Hamdan duduk di sofa berusaha tenang.

"Mayora ada menelpon?"

Ambar menggeleng. Coba kamu hubungi dia."

"Sudah, Pa. Tapi nomor nya nggak aktif. Seperti nya Mayora sengaja mematikan ponsel nya." jawab Ambar.

"Biarin saja dulu. Kita juga tidak bisa langsung klarifikasi. Kita harus bicara dulu sama Mayora."

Ambar terdiam. "Tetapi Mama rasa ini kesempatan bagus loh Pa mengenalkan anak kita ke dunia.  Papa emang nggak bangga kalau anak nya mempunyai banyak fans di luar sana. Anak Papa berkarir sampai kancah internasional. Mama aja bangga, Pa."

"Siapa yang tidak bangga. Tapi kita harus ingat. Selama ini Mayora menyembunyikan identitas nya bahkan baru ketahuan wajah asli dan dari mana asal nya."

Ambar pun mengangguk menyetujui ucapan Suaminya. Sedangkan di sebuah apartemen Steffy mondar mandir di hadapan Mayora yang duduk di sofa.

"Bagaimana bisa ketahuan sih. Kenapa bisa foto kamu secepat wabah ini menyebar nya. Kita juga nggak bisa untuk men-take down semua ini."

"Gue juga nggak tau, Steff. Foto itu menyebar sangat cepat."

"Ini pasti ada yang sengaja mengikuti lo. Gue harus cari tahu siapa yang nyebarin ini duluan."

Mayora tampak menghela nafas. Ia melihat Steffy yang sudah berkacak pinggang.

Mayora diam tanpa bersuara. Banyak hal yang masuk ke dalam pikiran nya sekarang. Ia kembali menatap Steffy yang sibuk dengan ponsel. Steffy tampak stress memikirkan masalah Mayora. Sedang empunya malah diam sibuk berpikir.

"Steff."

"Hm."

Steffy tidak menoleh.

"Bagaimana kalau biarin aja foto tersebut menyebar."

Steffy langsung mengangkat kepala nya menatap Mayora dengan mulut menganga.

"Lo serius? Bukan nya lo selama ini mewanti-wanti wajah tanpa make up lo jangan sampai ke sebar?"

Mayora mengangguk. "Kita sekarang udah di indonesia. Gue juga udah baikan sama Mama Papa. Mas Djiwa juga udah mengenali gue sekalipun gue pakai make up tebal." Mayora memelankan suara  di akhir kalimat nya.

IT'S ME MAYORA [EBOOK DI PLAYSTORE/KARYAKARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang