44

867 185 7
                                    

"Mas, pake baju dulu!"
Mayora berusaha melepas pelukan Djiwa. Mereka sedang tiduran di atas kasur.

"Nggak perlu. Seperti ini saja."

"Mana boleh. Nanti Mas horny lagi." jawab Mayora pelan.

Djiwa terkekeh. "Ya. Makanya jangan gerak-gerak sayang. Nanti dia bangun kalau kamu gerak-gerak gini."

"Nggak gerak pun tetap bangun kok."

Lepas sudah tawa Djiwa. Ia sampai membuka mata dan merenggangkan pelukan nya dengan Mayora.

"Kok tau? Terasa ya?" bisik Djiwa menggoda.

"Jangan bisik-bisik Mas! Geli." Djiwa tertawa pelan dan renyah terdengar di telinga Mayora.

"Sayang!"

"Hm."

Djiwa menatap lekat bola mata Mayora.

"Nikah yuk!"

Wajah Mayora langsung merah mendengar ajakan nikah Yang keluar dari bibir Djiwa.

"Mas serius?"

Djiwa mendekap pinggang Mayora. "Serius sayang. Mas nggak mau main-main dan menunda lama-lama. Umur Mas sekarang udah berapa? Kepala tiga sekarang. Nanti Mas mai kepala empat. Keburu tua sayang."

Mayora menggigit bibir nya menyetujui ucapan Djiwa.

"Kenapa?" tanya Djiwa melihat keterdiaman Mayora.

"Dua tahun ini aku masih terikat kontrak, Mas. Gimana?"

"Nggak boleh nikah selama kontrak tersebut? Ada perjanjian nya?"

Mayora mengangguk. Djiwa mendesah pelan.

"Dua tahun lagi lama banget sayang."

"Enam tahun aja kita bisa, Mas. Dua tahun lagi pasti juga bisa."

"Beda. Enam tahun nggak ketemu. Sekarang kita hampir setiap hari ketemu. Apalagi kayak gini. Mas takut khilaf sayang. Kita sudah sama-sama dewasa."

Mayora kembali blushing. Ia paham maksud dari ucapan Djiwa.

"Terus bagaimana, Mas?"

"Nanti Mas pikirkan cara nya."
Mayora mengangguk. Ia kembali dalam pelukan Djiwa. Ia merasa sangat nyaman berada dalam dekapan hangat Djiwa. Ia merasa sangat di cintai dan di lindungi sekaligus.

*****

Mayora dan Djiwa kembali ke rumah sakit. Mereka berpapasan dengan Steffy yang baru dari luar bersama Ben.

"Loh Ben lo di sini juga?" Mayora menatap Ben yang berjalan bersisian dengan Steffy.

"Gue di suruh sama seseorang kesini semalam karena kesepian di tinggal model pergi sama laki nya."

Jawaban Ben membuat Mayora meringis. Jelas jawaban tersebut di tujukan untuk nya.

"Jadi---?"
Ben menatap Djiwa  yang berdiri di samping Mayora.

Seakan paham dengan kode Ben. Mayora segera memperkenalkan mereka.

"Kenalkan Ben. Ini Mas Djiwa."

Djiwa dan Ben pun langsung berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri.

"Siapa yang tidak kenal dengan Bapak Sadjiwa Al Fatih yang merupakan pengusaha muda sukses dan terkenal."

"Ah seperti nya Bapak Ben Kajira terlalu memuji." Ben tampak terkejut saat Djiwa mengetahui nama lengkap nya. Namun ia segera mengangguk. Sekelas Djiwa pasti akan mencari tahu siapa yang dekat dengan kekasih nya. Hal yang mudah bagi Djiwa.  Sekali jentik jari pun selesai pikir Ben.

IT'S ME MAYORA [EBOOK DI PLAYSTORE/KARYAKARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang