62

564 133 10
                                    

Djiwa sudah dua hari ldr an dengan istri nya. Selama itu juga dirinya sering uring-uringan karena seperti nya Mayora sangat sibuk sampai jarang mengangkat panggilan nya. Apalagi perbedaan waktu juga menjadi penghalang di antara mereka.

"Pak ini laporan mengenai proyek yang berada di kalimantan."

"Taruh di meja saja Rey."

"Baik, Pak."

Teringat sesuatu, Djiwa menatap Rey sebelum asisten nya itu keluar.

"Jadwal saya sudah kamu kosongkan?"

"Sudah, Pak. Tiket juga sudah saya pesan."

"Bagus. Selalu beri laporan kepada saya kalau ada apa-apa."

"Baik, Pak."

Rey keluar dari ruang kerja Djiwa. Ia menatap pintu dengan gelengan kepala.

"Baru juga dua hari udah di susulin. Bucin banget ternyata." gumam Rey.

Sedangkan di dalam ruangan Djiwa berusaha fokus untuk mengecek laporan dan harus di selesaikan sebelum keberangkatan nya nanti malam.

Namun sekuat apa pun dia fokus pikiran nya tetap tertuju kepada Mayora. Ia sangat merindukan istri cantik nya itu. Dia sudah tidak sabar pengen bertemu dan melepas rindu.

Akhirnya Djiwa menyerah. Ia mengambil ponsel dan menghubungi Mayora. Ia berharap setelah melihat wajah dan mendengar suara istri nya ia bisa fokus bekerja. Namun, sayang. Panggilan nya tidak di angkat. Dua kali Djiwa mencoba tetap tidak di angkat.

Akhirnya Djiwa menelpon Steffy untuk menanyakan Mayora. Benar ternyata istrinya sedang sibuk latihan untuk acara besok.

Djiwa menjadi tidak semangat lagi untuk bekerja. Namun melihat tumpukan berkas di atas meja nya. Mau tidak mau ia harus segera menyelesaikan nya.

*****

Mayora sedang berada di belakang stage. Steffy sedang memperbaiki baju nya.

"Lo kok kayak gugup gitu sih?"

"Nggak tahu. Tiba-tiba aja perasaan gue gugup padahal lo tahu sendiri gue gimana."

"Apa menikah mempengaruhi kinerja lo ya?" Steffy bertanya

"Jangan bercanda deh lo."

"Ya mana gue tahu. Jangan sampai performa lo menurun setelah menikah ya. Harus nya lebih meningkat dan keluarkan aura bahagia lo."

"Hm."

Saat nya semua model di panggil. Mayora pun bersiap siap.

Mayora berjalan dan berlenggok khas gaya nya. Tatapan nya tajam ke depan. Tidak ada ekspresi tersenyum di wajah nya. Terkesan datar sekali. Mayora berpose di hadapan kamera. Ia berjalan dengan tenang. Bunyi kilatan kamera dan lampu sorot yang mengarah kepada nya membuat kepedean nya meningkat. Mayora berlenggok dan mengitari catwalk dan ke belakang bergantian dengan model di belakang nya.

Mayora segera di bantu untuk berganti pakaian kedua. Suasana langsung berubah. Semuq harus serba cepat karena mereka berpacu dengan waktu dan giliran.

Lagi Mayora kembali berjalan di catwalk dengan pakaian kedua karya Sintya Barbara. Banyak yang mengagumi karya Sintya apalagi dengan model Mayora.

Sedangkan Djiwa tidak berhenti menatap sosok istri nya yang berjalan bak model di atas catwalk. Istri nya sangat cantik dan terkesan misterius tanpa segaris senyuman di bibir nya.

Ini pertama kali Djiwa menghadiri acara yang istri nya menjadi model nya.

Djiwa menatap kagum pada aura yang di miliki istri nya. Lihat pakaian yang di kenakan pun sangat serasi dan seolah memang di buat untuk Mayora kenakan sendiri.

IT'S ME MAYORA [EBOOK DI PLAYSTORE/KARYAKARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang