64

649 139 17
                                    

Sepulang dari Las Vegas Mayora demam. Badan nya meriang. Tidak panas cuma kepala nya sering pusing.

"Kita ke rumah sakit ya sayang."

"Nggak ah Mas. Cuma sakit kepala." Mayora menolak dengan lembut.

"Sejak kemaren pusing sampe sekarang. Kalau di periksa kita bisa tahu penyakit nya. Dokter juga bisa kasih obat."

"Nanti pasti sembuh Mas." Mayora menggenggam tangan Djiwa.

"Mas nggak tenang sayang. Lihat wajah kamu aja pucat loh."

"Besok deh kalau masih pusing aku mau ke dokter." ujar Mayora. Djiwa menghela nafas.

"Kalau bisa sekarang kenapa harus nunggu besok sayangku. Sekarang aja. Mau ke rumah sakit atau Mas minta dokter kesini."

Mayora cemberut. "Mas besok aja ya. Janji deh. Lagi males keluar sekarang. Mau nya di rumah aja istirahat."

Djiwa menatap wajah memelas Mayora. Istri nya ini memang keras kepala sekali kalau di suruh berobat.

"Yaudah. Mas nggak ke kantor. Mas di rumah aja nemenin kamu." putus Djiwa cepat.

"Eh kok gitu. Aku nggak Papa. Mas ke kantor aja deh."

"Nggak. Mas di rumah."
Final. Keputusan Djiwa tidak bisa di tolak.

Djiwa malah merebahkan tubuh nya di kasur. Mayora menatap tubuh Djiwa yang sudah rebahan.

"Mas jangan gini dong. Mas ke kantor aja. Aku nggak Papa di rumah sendirian. Nanti kalau ada apa-apa aku bisa telfon."

"Percuma sayang. Badan Mas di kantor. Tapi fikiran Mas di sini."

Mayora diam mendengar jawaban Djiwa. Mayora menarik nafas dan ikut merebahkan tubuh nya di samping Djiwa.

"Lagian Mas juga ngantuk. Semalam Mas begadang. Nanti bangunkan Mas ya."

"Hm."

Tak lama Mayora sudah mendengar suara dengkur halus menandakan Djiwa memang sudah tidur. Secepat itu memang suami nya langsung pulas.

Mayora memijit kening nya. Mata nya tidak mengantuk. Cuma bawaan nya ia lelah dan pusing.

Mayora bangkit dari kasur dan keluar kamar. Mayora membuka kulkas dan melihat isi nya yang tidak banyak.

Namun ia melihat ada susu kotak. Mayora pun mengambil dan meminum nya. Bisa dirasakan tenggorokan nya langsung segar seketika.

Mayora tidak tahu mau ngapain lagi di apartemen ini. Mayora pun duduk di sofa sembari menghidupkan tv.

Namun tidak ada siaran yang menarik ia kembali mematikan. Mayora mendadak gabut dan tubuh nya terasa pegal.

Mayora memilih mandi berharap kepala nya bisa ringan dan segar. Ia pun memutuskan berendam. Sejam di kamar mandi terasa sudah cukup.

Ia menyudahi acara berendam dan mandi nya lalu berpakaian. Djiwa masih tidur. Di lihat jarum jam sudah menunjukkan jam dua belas siang.

Sebentar lagi waktu makan siang. Tidak ada makanan karena ia memang tidak memasak.

Akhirnya Mayora membuka aplikasi order makanan.

Ia memilih lima menu untuk makan siang mereka.

Selesai. Mayora tinggal menunggu pesanan nya datang.

"Sayang,"

Mayora menoleh. Ternyata suami nya sudah bangun dengan rambut acak-acakan.

Djiwa duduk di samping Mayora dan langsung memeluk tubuh istri nya.

IT'S ME MAYORA [EBOOK DI PLAYSTORE/KARYAKARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang