42-43

1K 189 21
                                    

Dua bab sekaligus ya. Double nihhh!!

Keyla mengepalkan tangan nya ketika mendengar pembicaraan Hamdan dan Ambar. Ia tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka yang membawa nama Mayora dan Djiwa. secara otomatis tubuh nya bergerak dan menguping.

Tidak ia sangka jawaban yang di cari nya beberapa hari ini akhirnya terjawab sudah. Keyla segera menjauhi kamar kedua orang tua nya. Ia menaiki tangga dan membuka pintu kamar dengan kasar. Keyla membanting tas nya ke kasur dan berkacak pinggang.

"Sialan! ternyata benar Mayora dan Mas Djiwa benar-benar berpacaran sekarang. Mayora sialan. Kenapa kamu harus balik ke sini hah?"

Keyla mengacak rambut nya. Wajah nya terlihat marah sekali. Nafas nya memburu. Ia tidak terima. Dirinya yang telah lama mengejar Djiwa. Namun kenapa Mayora yang mendapatkan Djiwa. Bahkan, Mayora baru kembali ke indonesia. Sejak kapan mereka dekat. Banyak pertanyaan berkecamuk dalam pikiran Keyla saat ini. Ia merasa di bodohi oleh mereka.

Sedangkan di tempat lain Mayora bergegas memasukkan baju nya ke koper. Steffy sudah menunggu dengan wajah panik dan tampak menelpon seseorang.

"Mayora, lo udah selesai belum nih. kita harus check in. Sepuluh menit lagi." ujar Steffy mendekat. Mayora mengangguk.

"Sudah. Kita berangkat sekarang saja. Lo udah kabari orang tua nya?"

"Udah. Mereka sedang dalam perjalanan."

"Oke. Kita berangkat sekarang!" mayora segera memakai topi, masker dan kaca mata hitam. mereka segera masuk mobil dan ke bandara.

tujuan Mayora dan Steffy ke singapura. Mereka baru saja di kabari kalau sahabat mereka William mengalami kecelakaan.

Mereka pergi dengan buru-buru setelah dapat kabar tersebut. William merupakan sahabat Mayora dan Steffy yang pernah membantu mereka selama di paris. Khusus nya laki-laki itu sering kali membantu Mayora yang sedang mengalami kesulitan atau apapun itu.

Pernah Mayora menjadi korban salah tangkap polisi, William lah yang menolong nya dan menjadi jaminan untuk kebebasan nya.

Satu jam lima puluh satu menit mereka akhirnya sampai di changi airport. Mayora dan Steffy segera memesan grab untuk segera menuju ke rumah sakit tempat William di rawat. setelah menempuh waktu kurang lebih setengah jam akhirnya mereka sampai juga di rumah sakit.

Sedangkan di indonesia, Djiwa tidak bisa menghubungi nomor Mayora. Sudah berulang kali pun mencoba tetap nomor ponsel Mayora tidak aktif sama sekali. tiba-tiba pintu ruangan Djiwa di ketuk dari luar.

"Masuk!"

muncul Rey dengan stelan nya yang selalu rapi.

"Ada apa Rey?"

"Ada berita luar mengenai Bu Mayora, Pak."

"Apa?"

Rey menyerahkan tablet nya ke hadapan djiwa.

"Ibu sedang berada di singapura. menurut berita yang beredar beliau sedang menjenguk seseorang di sana. Bapak bisa baca lebih lanjut untuk informasi nya."

Mata Djiwa menelusuri setiap kata demi kata yang tertera di layar tersebut.

"Kamu yakin berita ini valid, Rey?"

"Menurut saya valid, Pak. Berita ini di keluarkan pertama kali oleh majalah yang terkenal dengan keakuratan informasi nya. berita ini juga muncul belum setengah jam sejak di rilis, Pak."

Djiwa meletakkan tablet Rey di atas meja.

"Kamu cari tahu laki-laki yang di temui Ibu."

"Saya sudah mencari nya, Pak. informasi yang saya dapat. Ibu dan laki-laki bernama William itu pernah di kabarkan menjalin hubungan dekat empat tahun yang lalu, Pak. Saya sudah mencari tentang william ini. Namun berita tentang nya tidak banyak. Namun foto dirinya dan Ibu memang ada beredar di media sosoial.

IT'S ME MAYORA [EBOOK DI PLAYSTORE/KARYAKARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang