66

672 155 18
                                    

Satu bab lagi tamat ya gaessss😁😁😁

"Sayang please, Ayolah!"

Mayora kembali menggeleng dan berpegang teguh pada dirinya.

"Nggak mau. Mas balik sendiri aja. Aku tetap di sini!"

"Mana bisa suami istri pisah pisah begitu. Yang benar itu istri ikut kemana di bawa suami."

Mayora mulai cemberut. "Tapi aku maunya tetap di sini Mas. Di sini ada Ibuk. Enak tinggal di sini."

"Tapi pekerjaan Mas gimana sayang?"

Djiwa mulai geregetan. Ia menatap wajah Istri nya.
Djiwa pun menghela nafas pasrah.

"Oke. Kalau mau tetap di sini. Mas aja yang balik."

Mayora langsung tersenyum lebar. Djiwa senang kalau Mayora menyukai tinggal di sini. Namun di sisi lain ia harus berjauhan dengan istri nya. Itu yang tidak bisa di lakukan Djiwa. Bagaimana kalau ia rindu nanti sama istrinya. Bakal capek bolak balik. Mau bagaimana lagi. Demi istri akan Djiwa lakukan apapun.

"Makasih suamiku." Mayora mengecup pipi Djiwa. Ia benar-benar bahagia karena di izinkan tinggal di sini.

"Baik-baik selama di sini!" Mayora mengangguk cepat. Senyum belum luntur dari bibir nya.

"Pasti dong. Mas juga baik-baik selama jauh sama aku ya!"

"Mas pasti akan merindukan kamu sayang. Nanti nggak ada yang nemenin Mas tidur. Nggak ada yang bakal usapin rambut Mas sebelum tidur. Mas nanti bakal kesepian."

"Duh jangan sedih gitu dong sayang. Kan nggak lama cuma seminggu kok."

Djiwa mengangguk. "Nanti Mas jemput!"

"Iya. Aku tunggu."

Kemudian Ibuk datang sembari membawa goody bag. "Bagaimana?"

Mayora tersenyum lebar. "Di bolehin Buk. Aku di sini seminggu lagi."

Ibuk ikut tersenyum. Cuma Djiwa yang wajah nya nelangsa.

"Alah nggak usah pasang wajah sedih begitu. Seminggu kok ini. Kalau kangen ya pulang ke sini."

"Ya nggak mungkin lah buk. Bolak balik. Jauh ini!"

"Uang mu kan banyak. Apapun bisa kamu lakukan. Yang jauh pun bisa jadi dekat." sahut Ibuk yang membuat Djiwa terdiam.

Mayora pun malah mengangguk setuju mendengar jawaban Ibuk.

Djiwa menarik nafas panjang nya tidak mau memperpanjang. "Selalu kabari Mas kalau ada apa-apa sayang. Ibu sama Mayora baik-baik selama aku nggak ada."

"Lah selama ini Ibu baik-baik aja tanpa kamu. Nggak papa tuh. Lebay kamu ini Mas. Yaudah sana berangkat. Nggak boleh sedih lama lama. Istrimu ini nggak kemana mana padahal."

Ibuk menyerahkan goodybag berisi makanan kepada Djiwa.

Mayora langsung memeluk Djiwa. "Mas hati-hati ya di jalan. Nanti kalau udah sampai kabari aku."

Djiwa mengangguk. "Kalau ada apa-apa telpon Mas!"

"Iya Masku."

Djiwa mengecup kening istri nya. Lalu beralih kepada Ibuk. Djiwa menyalami dan memeluk Ibuk.

"Aku berangkat ya buk. Titip istriku!"

Ibuk mengangguk. "Iya. Istrimu aman. Hati-hati berangkat nya."

"Iya, Buk."

Mayora dan Ibuk mengantar Djiwa sampai ke mobil. Djiwa melambaikan tangan. Ia benar benar berat harus berpisah dengan istri nya walaupun itu hanya seminggu.

IT'S ME MAYORA [EBOOK DI PLAYSTORE/KARYAKARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang