08

207 28 0
                                    

"Auriza, saya mau kamu minta maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Auriza, saya mau kamu minta maaf."

Suara yang begitu rendah dan berat terdengar dan Leta sangat kenal dengan suara itu. Suara yang lima tahun lalu selalu didengarnya.

Leta menoleh dan terdiam beberapa detik, sebelum kembali mengalihkan tatapannya ke arah lain. Berusaha untuk tidak terlalu lama menatapnya.

"Ta-tapi Pak, sa—"

"Saya lihat semua yang kalian lakukan, termasuk kamu mendorong nona Leta."

Leta yang tidak ingin semakin masuk ke dalam masalah yang rumit, lebih baik mengalah dan langsung pergi.

"Saya buru-buru," ucap Leta dan mengambil keranjang yang sempat terjatuh kemudian, membawanya ke meja kasir.

Tiba-tiba sebuah Black card diletakkan tepat di meja kasir. Leta menoleh dan mendapati seseorang yang tadi sudah berdiri di sebelahnya, begitu dekat.

"Pakai kartu ini, sebagai permintaan maaf atas perbuat karyawan saya."

"Tidak perlu, terima kasih," tolak Leta dan mengeluarkan uang kemudian, langsung keluar mini market.

"Ma-maaf atas semua perbuatan saya tadi, Pak Kenzo." Suara Auriza terdengar.

Kenzo menatap Auriza datar. "Tau batasan," ucapnya dengan nada rendah kemudian, mendekatkan diri pada Auriza. "Jangan pernah usik milik saya sekali lagi," lanjutnya dan berlalu.

Auriza mematung di tempat dengan mata membulat. Kalimat yang diucapkan Kenzo sangatlah membuatnya terkejut. Miliknya? Siapa? Wanita tadi?

Leta berjalan cepat menuju elevator, menarik napas dan menghembuskan perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leta berjalan cepat menuju elevator, menarik napas dan menghembuskan perlahan. Kenapa tadi bisa bertemu dengan Kenzo? Padahal dirinya sudah seberusaha mungkin menghindari pria itu.

Leta mengigit bibir dan memainkan jari tangannya. Tubuhnya kembali merespon dengan gemetar, tapi untungnya Leta berada di tempat tadi tidak lama.

Memasuki ruangan, Leta menarik napas dan menghembuskan perlahan.

"Kamu dari mana?" tanya Carana melihat kedatangan Leta.

Leta meletakan minuman serta cemilan untuk Carana. "Beli beberapa makanan dan minuman untuk Ibu," jawabnya yang langsung diberikan senyuman tipis dari Carana.

PUNISHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang