16

123 21 0
                                    

"Maaf," gumam Kenzo dengan mengelus kening Leta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maaf," gumam Kenzo dengan mengelus kening Leta. "Aku minta maaf," ucapnya lagi kali ini menggenggam tangan Leta yang sedang tertidur.

Sejam yang lalu, setelah menangis dengan pilu, Leta kelelahan dan akhirnya tertidur. Kenzo menatap lekat wajah pucat dan sembab itu, rasa bersalah masih Kenzo rasakan.

"Aku janji tidak akan membuatmu menangis seperti tadi lagi," gumam Kenzo mengelus lembut punggung tangan Leta.

"Ka-mu belum pulang?" Leta terbangun dan langsung melihat kehadiran Kenzo di sebelahnya.

Kenzo menggeleng. "Saya nggak bisa tinggalkan kamu dalam keadaan seperti ini," jawabnya lembut.

Leta menghela napas dan memejamkan mata sejenak. "Saya udah baikan, kamu boleh pulang," ucapnya dan terbangun.

Kenzo membantu Leta, tersenyum tipis dan merapikan rambut Leta. "Tunggu sebentar lagi. Saya masih mau di sini," ucapnya memohon.

Leta menatap jam di dinding. Jam menunjukkan pukul satu malam. "Jam larut malam," ucapnya kemudian menunduk dengan memainkan jari tangannya.

Kenzo menyaksikan semua gerak-gerik Leta. Menunggu wanita itu bicara. "Eum, saya takut terjadi sesuatu padamu. Untuk hari ini, hari ini saja kamu boleh menginap di sini," lanjutnya pelan.

Kenzo mengerjap, merasa senang satu mendengar ucapan Leta. "Serius? Saya boleh menginap? Tapi kalau kamu risih, saya bisa pu—"

"Aku-kamu aja. Kalau saya, terasa formal," selak Leta merasa canggung mendengar ucapan Kenzo.

Kenzo kembali tersenyum untuk kesekian kalinya. "Ya udah, aku-kamu."

Leta mengangguk. "Nggak apa-apa. Sudah larut malam juga. Kamu bisa pulang pagi-pagi nanti. Terus tidur di kamar tamu. Kebetulan ada kamar kosong."

Tangan Kenzo terulur menyentuh kening Leta. Mengelusnya dengan lembut kemudian, turun ke hidung mancung dan menelusuri kedua pipi yang sedikit merah itu dan berhenti di bibir pucat Leta.

Leta hanya bisa terdiam dengan semua perlakuan Kenzo. Dadanya berdetak lebih cepat dengan kedua pipi merah merona.

"A-ada apa?" tanya Leta gugup. Sikap Kenzo yang tiba-tiba membuatnya takut sekaligus gugup.

"Aku sangat merindukanmu. Baru saat ini aku bisa sedekat ini," jawab Kenzo tenang dan tangannya mengelus surai hitam Leta penuh kasih sayang. "Perlahan buka hati kembali bisa? Aku akan memperjuangkanmu," lanjutnya kemudian, memeluk tubuh mungil Leta.

Leta mengerjap kemudian, mengangguk kecil dalam dekapan Kenzo.

"Semoga kamu tidak membuatku kecewa lagi, Kenzo," ucap Leta dalam hati. Berharap saat ini akan datang kebahagiaannya.

 Berharap saat ini akan datang kebahagiaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PUNISHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang