11

131 26 0
                                    

Leta sudah berpakaian formal dan memoles wajahnya agar terlihat cantik dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leta sudah berpakaian formal dan memoles wajahnya agar terlihat cantik dan elegan. Wanita itu berpakaian dress merah selutut dengan high heels warna yang senada.

Leta menatap cermin, tersenyum sejenak sebelum keluar kamar menemui seseorang yang sudah menunggunya.

"Maaf lama," ucap Leta.

Helaan napas terdengar. "Kenapa kalau cewek lagi dandan tuh lama ba—" ucapannya terhenti dengan bibir sedikit terbuka saat melihat penampilan Leta dari atas sampai bawah.

Leta mendesis. "Ya, saya harus terlihat cantik. Apalagi datang ke tempat mewah. Saya nggak mau buat Bu Carana malu nantinya."

Athalariq berdehem kemudian, menatap depan. "Ayo, cepat. Kak Carana pasti sudah menunggu di sana."

Leta mengangguk dan mengikuti langkah Athalariq yang begitu cepat sampai-sampai hampir tersandung karena berusaha mengikuti langkahnya.

"Aduh," pekik Leta.

Athalariq langsung menoleh. "Hati-hati!" serunya tegas.

Leta mendesis. "Kamu yang kecepatan jalannya. Saya nggak bisa ngimbangin."

Athalariq menghela napas dan berdiri di samping Leta. Menunjukkan tangannya di depan Leta.

Leta menaikan alis. "Buat apa?"

Sungguh, Athalariq dibuat kesal malam ini. "Ya sandiwara. Kita dapat tugas dari Kak Carana untuk jadi sepasang kekasih malam ini. Jadi harus terlihat senatural mungkin."

Leta mengerti mengangguk dan menyambut Athalariq. "Ya, saya lupa."

Leta dan Athalariq sudah tiba di restoran mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leta dan Athalariq sudah tiba di restoran mewah. Sesuai rencana, keduanya langsung menuju meja yang telah di pesan Carana dan menjalankan sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih.

Leta mulai sibuk memperhatikan Carana, sedangkan Athalariq berbeda. Pria itu malah menatap lekat Leta sambil sesekali minum Red wine di tangannya.

Senyum tipis tercetak di bibir Athalariq. Wanita di depannya sungguh menarik perhatiannya, bahkan sebelum dia tau kalau Wanita itu karyawan sang kakak.

PUNISHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang