12

133 22 2
                                    

"Apa aku sekotor itu di matamu?" tanya Leta dengan kedua mata berkaca-kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa aku sekotor itu di matamu?" tanya Leta dengan kedua mata berkaca-kaca.

Athalariq paham akan percakapan mereka. Kedua tangannya langsung mengepal, mendekati Leta dan menyembunyikan di belakang tubuhnya.

Leta menarik napas dan menghapus jejak air mata yang tiba-tiba saja turun. Leta tidak mau terlihat lemah.

"Leta pergi bersama saya. Jika sudah mengusik ketenangannya, berarti anda akan berurusan dengan saya," ucap Athalariq dingin.

Kenzo melirik Leta, terlihat kedua matanya yang merah.

Kenzo menyingkirkan Athalariq dari Leta namun, dorongan Kenzo tidak membuat Athalariq bergerak.

"Macam-macam? Jangan harap anda bisa pulang dengan keadaan baik-baik saja," ancam Athalariq.

Leta menggenggam tangan Athalariq. Leta tidak ingin adik bosnya terlibat masalahnya. "Athala,  kita pulang," ucapnya lirih. Leta sudah lelah dengan semua masalahnya, ditambah sikap Kenzo yang benar-benar berubah.

Athalariq menatap Leta, terlihat jelas raut wajah lelah dan sendu.

Athalariq menghela napas panjang. "Kita pulang," balasnya dan menggenggam tangan Leta erat, seolah wanita itu tidak boleh pergi darinya.

"Tunggu." Lagi, Kenzo menahan Leta, kali ini tangan yang satunya lagi ditahan. Keduanya saling berpegangan tangan, di mana Athalariq menggenggam tangan kanan Leta, sedangkan Kenzo tangan kirinya.

"Lepas." Seru Athalariq dengan tatapan tajam. Dirinya berusaha untuk menahan emosi.

"Saya tidak ada urusan denganmu. Lepas genggaman tanganmu, dan biarkan saya yang antarkan Quin pulang," balas Kenzo tidak mau kalah.

Leta memejamkan mata, kepalanya terasa pusing. Leta melepaskan kedua genggaman tangan itu dan menatap kedua pria itu dengan datar.

"Lebih baik saya pulang sendiri!" seru Leta yang sudah kesal dan langsung pergi.

"Sial!" geram Kenzo menatap kepergian Leta.

Athalariq menatap Kenzo dan mendekat. "Jangan pernah usik Leta lagi, jika saya lihat anda mengusiknya. Jangan harap hidup anda akan tenang. Saya akan bertindak lebih jauh," ancamnya dan mengejar Leta yang sudah menjauh.

"Leta!"

Leta tidak meresponnya.

Athalariq menggeram. "Letashia!" Kali ini yang sudah mendekat dan langsung menahan tangan Leta.

Leta berdecak dan menatap Athalariq tajam. "Apasih?! Kamu bisa nggak usah ikut campur urusan saya?" Amarah Leta dengan napas menggebu dengan kedua mata memerah.

Athalariq terdiam, justru Athalariq tidak marah, melainkan iba. Masalah apa yang sudah Leta alami sampai tatapan itu yang terlihat frustasi.

"Maaf." Hanya kata itu yang Athalariq ucapkan. Athalariq tidak mau menambah amarah Leta hanya karena beberapa pertanyaan yang ingin ditanyakannya.

PUNISHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang