"500 juta...."
Ucap pria dengan pakaian yang mewah itu, sedangkan aku hanya tertunduk lesu mendengar angka-angka yang terus meningkat dari para orang-orang kaya yang ingin membeli diriku.
Ya aku saat ini dilelang, diperjual belikan kepada orang-orang kaya yang ada didalam ruangan ini. Semua ini karena ulah ayah yang berhutang besar kepada bandar judi, dan pada akhirnya aku menjadi jaminan yang tak dapat ditebus oleh ayahku sampai hari ini.
"ada lagi yang ingin menawar?"
"750 juta...!"
Aku melihat orang yang menyebutkan angka itu, seorang pria tua dengan tongkat berada ditangannya, sembari menghisap cerutu dia tersenyum nakal dan aku sangat jijik membayangkan diriku akan bersamanya mengingat nominal angka yang dia tawarkan cukup fantastis.
"apa ada lagi yang ingin menawar?"
Seketika ruangan hening, aku semakin lemas dan tanpa kusadari air mataku yang sudah menggenang dikelopak mataku tumpah membasahi pipiku. Aku meratapi kemalangan yang ada pada diriku, sewaktu kecil aku ditinggal oleh ibu bersama ayah, dan hari ini ayahku yang menjadikanku jaminan atas hutang-hutangnya pada orang lain.
"baik kita hitung mundur.."
"3..."
"2..."
"1.2 Milyar !"
Aku terkejut mendengar nominal angka yang barusan disebutkan, bersyukur masih ada yang menawarku dengan harga yang jauh lebih fantastis membayangkan diriku yang hampir berakhir bersama pria tua tadi.
"apa ada lagi yang ingin mengajukan harga?"
Aku mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan, mencari siapa yang telah menawarku dengan harga yang setinggi itu.
"baik, kita hitung mundur lagi..."
"3.., 2.., 1..."
Palu tanda lelang telah selesai diketuk sebanyak 3 kali, dan aku sah terjual kepada tuan yang harus aku turuti nantinya. Setelah turun dari panggung lelang aku dibawa oleh penjaga menuju kesebuah ruangan. Aku melihat tuan Harry bandar judi yang menawan diriku sedang berbincang dengan seseorang, mungkin itu orang yang membeliku. Semua orang diruangan ini berpakaian mahal dan mempesona.
"yoko, ini nyonya Kaekai, dia yang akan menjadi majikan mu selamanya, dia yang memenangkan lelang barusan".
Aku terkejut karena yang membeliku adalah sosok wanita tua yang sudah dimakan usia, aku bertanya-tanya dalam hati mengapa dia ingin membeliku. Apakah dia berhasrat pada wanita muda?, mengingat orang—orang yang dilelang sebelum diriku dijual hanya untuk memenuhi hasrat laki-laki hidung belang. Tapi mengapa harus nenek tua yang bahkan ketika berjalan harus dibantu oleh para ajudannya.
"kulitmu sangat bersih..."
Dia memandangku sambil tersenyum dengan lembut, dan aku juga membalasnya dengan senyuman namun hatiku menjerit mengingat bagaimana nasibku berikutnya. Tuan Harry berbincang cukup lama dengannya, setelah perbincangan itu aku kemudian dibawa menuju sebuah mobil eropa klasik yang mungkin harganya lebih mahal dari pada harga lelangku barusan. Aku duduk bersebelahan dengan nenek itu, jantungku berdebar sangat kencang dan mataku sudah penuh akan air mata yang siap tumpah kapan saja.
"kamu tidak perlu takut, aku tidak seburuk yang ada dalam pikiranmu"
Nenek itu membuka pembicaraan sembari menenangkanku dengan memegang tanganku. Aku menatapnya dengan seksama, jika dipandang nenek yang ada didepanku saat ini masih cantik dan sangat anggun.
"maafkan aku nyonya..."
"tak apa, wajar kau berpikir yang aneh-aneh karena kau diperjual belikan ditempat itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Maid [END]
Romance"Yang hanya bisa kau lakukan adalah menuruti perintah ku" -Faye "Dan yang bisa kulakukan hanyalah menuruti kemauanmu" -Yoko Yoko yang dijual oleh ayahnya sendiri terpaksa harus menjalani hidupnya dengan menjadi pengasuh Faye seorang wanita berusia 3...