Amor

3.5K 311 44
                                    

WARNING 21+

Part ini mengandung kegiatan seksualitas yang hanya boleh dibaca dengan usia 18+ keatas.

Bijak lah dalam memilih bacaan yang sesuai dengan usia anda.

Enjoy for this part !

*Vote sebelum membaca!*

-Yoko

"Pergilah dari hidupku.., aku muak melihatmu berada disini.."

Kalimat itu kuucapkan dengan sangat lantang, namun jangan tanyakan hatiku sehancur apa saat mengatakan hal itu.

Kehadirannya yang tiba-tiba bisa berada ditempat yang sangat tidak mungkin baginya bisa menemukanku.

Aku rindu dengan wanita ini, aku bahagia karena dia berada disini. Namun hatiku merasa sakit bagaimana terakhir kali wanita ini mengabaikanku saat aku akan pergi jauh darinya.

Bahkan dia tidak mempercayai semua ucapanku sama sekali untuk meyakinkan bahwa aku tidak bersalah ketika kejadian itu terjadi.

Ditambah nyonya kaekai pasti tidak akan membiarkan hubungan hubungan kami dapat terjalin membuat semuanya terasa rumit.

Aku tidak ingin masuk kedalam masalah dan menyakiti orang lain lagi. Biarlah aku memeluk lukaku sampai aku bisa sembuh dengan sendirinya.

"Hei.., sayang.., tolong jangan katakan hal itu, aku tahu aku bersalah disini maka dari itu aku ingin mendapatkan maaf darimu.."

Tangannya merengkuh wajahku untuk memandang bola matanya yang indah. Aku menurunkan tangan itu dan mengalihkan pandanganku karena menatap wajahnya aku akan semakin jatuh kedalam pesonanya.

"Aku sudah memaafkanmu, maka dari itu tolong pergilah, aku tidak ingin masuk kedalam masalah lagi, aku sudah nyaman dengan hidupku yang sekarang".

Wanita itu terdiam, ekspresinya berubah menjadi sendu. Mata indah itu berkaca-kaca, dan aku tau perkataanku sudah menyakiti hatinya.

Tapi aku jauh lebih sakit disini, aku mencintai wanita ini namun aku harus merelakannya. Karena tidak tahan untuk menatapnya aku memilih membalikkan tubuhku dan membelakanginya.

"Yoko.. tolong katakan dengan jujur.., apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?, apa kau ingin aku pergi dari hidupmu selamanya?".

Tolong jangan tanyakan itu padaku, dadaku terasa sesak mendengarnya. Namun aku menguatkan hatiku, ini semua demi kebaikan kami berdua.

Aku menarik nafasku lalu menghembuskannya. Tidak berbalik sedikitpun untuk menatapnya, kepalaku menatap langit berusaha agar air mataku tidak tumpah.

"Aku tidak mencintaimu lagi, jadi tolong pergilah dari hidupku selamanya...".

Usai mengatakan itu, aku tidak mendengar pertanyaannya atau jawaban lagi dari nona faye. Ketika berbalik aku melihatnya berjalan meninggalkanku dan semakin menjauh.

Tanpa kusadari air mataku menetes, orang yang sangat aku cintai hari ini benar-benar pergi dari hidupku. Aku menangis sejadi-jadinya, dadaku semakin terasa sesak membuktikan bahwa aku membohongi hatiku kali ini.

Aku melanjutkan menyiram tanaman kebun ini, namun pekerjaan terasa berat dilakukan ketika kita sedang ada beban pikiran. Ketika aku kembali ke dalam cafe melalui pintu belakang, aku melihat pelayan berlarian keluar dari cafe dan beberapa pengunjung juga ikut berlarian keluar.

"Bank..!, apa yang terjadi?".

Aku memanggil Bank salah satu pelayan cafe tempatku bekerja dan menanyakan mengapa para pelayan dan pengunjung berlarian keluar dari dalam cafe.

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang