Surat

2.2K 314 59
                                    

-Faye

Pagi ini entah mengapa aku merasa kurang bersemangat untuk pergi kekantor, jadi aku lebih memilih untuk berada dirumah dan ice yang menggantikanku bekerja.

Ice tidak menetap tinggal dirumah ini, karena seminggu lagi dia harus kembali ke Amerika untuk mengelola bisnis kami disana.

Kali ini aku ingin menghabiskan waktuku untuk beristirahat dirumah, ada banyak sekali permasalahan belakangan ini.

Aku pergi menuju tempatku biasanya melukis, sudah lama sejak beberapa bulan lalu aku tidak melakukan aktivitas ini karena sibuk dengan pekerjaan.

Tanganku mulai mengambil kanvas kosong beserta kuas, cat dan peralatan lainnya. Usai meletakkan semua peralatan, aku mulai memikirkan inspirasi apa yang harus aku lakukan untuk melukis hari ini.

Sudah cukup lama, namun yang ada dipikiranku hanyalah gadis kecil itu. Biasanya pagi ini dia akan menemuiku dikamar dengan membawakan sarapan pagi beserta teh Jasmine.

Namun kali ini entah mengapa dia tidak kunjung tiba, tapi untuk apa aku harus memikirkan jalang itu. Aku bisa mengurus diriku sendiri ada atau tidak ada dirinya.

Karena tidak kunjung mendapatkan ide, pada akhirnya aku membatalkan kegiatan melukisku. Kakiku melangkah menuju balkon kamar untuk menyegarkan pikiranku yang seperti benang kusut.

Mataku tertuju pada mainan kunci berbentuk bunga matahari yang dia berikan padaku kemarin malam. Sungguh ?, untuk mendapatkan maafku kau hanya menggunakan bunga matahari kecil itu?.

Hatiku amat sakit ketika mengabaikannya, tapi mengingat apa yang telah terjadi membuatku semakin benci bahkan hanya untuk sekedar memandang wajahnya.

Aku mengambil mainan kunci berbentuk bunga matahari itu dan membawanya kedalam kamar. Kali ini aku merasa gusar ketika gadis itu tidak mengunjungiku hari ini.

Pada akhirnya aku memilih keluar dari dalam kamar, memandang pintu kamarnya yang tertutup. Biasanya dia akan mengunjungiku dan membuatkan Pai susu kesukaanku, mungkin kali ini gadis itu berusaha untuk tidak menggangguku.

Karena bosan pada akhirnya aku memilih untuk pergi keluar rumah dan bertemu dengan wanwan. Saat aku terbangun dari mabukku yang berat wanwan menolongku dan membawaku menginap di apartemen miliknya.

Dia memang sahabat yang baik, sungguh aku beruntung memilikinya. Kami berdua bertemu disebuah restoran ternama di kota ini.

"Kau harus menceritakan apa yang terjadi!, kau berhutang banyak teka-teki padaku".

Baru saja kami bertemu, produser muda satu ini telah menghujaniku dengan pertanyaannya.

"Aku dan Yoko telah lama berkencan, jauh sebelum kau mengenalnya.."

Menyebut nama gadis itu entah mengapa hatiku terasa sakit dan berdenyut.

"Kau bahkan tidak menceritakan ini padaku, sahabat macam apa kau ini".

Wanwan memandangku dengan kesal, namun dia lebih memilih membiarkanku melanjutkan ucapan.

"Aku begitu sakit hati pada piengfah, bahkan aku sangat sulit melupakannya, tapi gadis itu merubah hari-hariku. Dia hanya membuatkanku Pai susu tapi rasa manis Pai itu sampai mengenai hatiku".

Aku tersenyum mengingat bagaimana pertama kalinya aku mencuri Pai susu miliknya secara diam-diam.

"Wah ternyata gadis kecil itu mampu meluluhkan perasaan mu faye, aku turut bersyukur kau menemukan kebahagiaan darinya,".

Senyumku berubah menjadi datar mendengar perkataan wanwan.

"Tidak, dia bukanlah kebahagiaanku, dia pengkhianat, dia seorang jalang yang menjajakan tubuhnya untuk orang lain".

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang