Pengakuan

3.3K 313 33
                                    

Peringatan 21+ Keatas
.
Bagian ini mengandung unsur kekerasan dan kegiatan seksual, jika usiamu tidak sesuai dengan kategori diatas harap membaca cerita yang sepadan dengan usia anda.

Author tidak bertanggungjawab!
.
Enjoy for this part !

-Faye

Aku menatap langit-langit kamar ini, nafasku terasa berat dan kepalaku masih terasa pusing, entah sudah berapa banyak alkohol yang telah ku minum.

Gadis itu masih di sana, menatapku yang terbaring dilantai kamar ini. Usai Abigail mengirim fotonya tengah bersama pria lain hatiku langsung mendidih. Aku akui bahwa aku cemburu dan itu membuatku merasa marah.

Tapi yang lebih menyakitiku adalah ucapannya yang mengatakan bahwa dia tidak pernah menaruh perasaan padaku.

Tidak mencintaiku.

Aku kembali teringat bagaimana piengfah mencampakkanku dahulu, hari-hari kulalui untuk berusaha mengabaikannya. Aku pergi pagi pagi sekali ke kantor, namun sesampainya di sana aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya menangis dan tertidur seharian.

Dan tepat hari ini, aku tidak dapat menahannya lagi, aku memilih pergi untuk minum di bar yang biasa aku kunjungi dengan wanwan untuk menghilangkan rasa sakit di hatiku.

Aku berjanji padanya untuk tidak menyakiti diriku dengan minum alkohol. Tetapi ini amat sakit aku butuh pelarian untuk meredakannya. Namun aku terkejut, gadis itu menemukanku dan ingin membawaku pulang.

Aku tidak ingin kembali dalam keadaan seperti ini maka dari itu aku memilih menginap di penginapan terdekat.

"Yoko, apakah aku benar-benar tidak layak untuk dicintai?".

"Kau salah, kau layak untuk dicintai, mengapa mengatakan itu?, kau berbakat, kau sempurna!".

Aku tahu bahwa perkataannya hanya untuk menenangkanku aku menarik nafasku dengan berat.

"Kau hanya mengatakan itu untuk menenangkanku bukan?"

"karena kau juga termasuk salah satu orang yang tidak mencintaiku setelah piengfah meninggalkanku."

Yoko hanya diam tidak menjawab pernyataanku, dan aku menganggap diamnya sebagai sebuah jawaban bahwa dia memang benar-benar tidak mencintaiku.

Mengapa aku harus menaruh perasaan lebih padanya, dia benar aku tidak bisa memaksanya untuk mencintaiku meskipun aku adalah tuannya.

Gadis itu yang semula duduk di kursi kamar ini menatapku, lalu menghampiriku, perlahan dia mencoba membantuku untuk duduk dan membuatku berhadapan dengannya.

Tangan kecilnya menghapus air mataku yang terus mengalir tanpa henti. Yoko menarikku ke dalam pelukannya, dan ini pertama kalinya dia memelukku.

Aku menghirup aroma tubuhnya yang wangi, aku sangat menginginkan gadis ini. Saat memeluknya hatiku merasa tenang, aku merasa duniaku hanya terisi dirinya saja.

Kami saling berpandangan cukup lama, mata indahnya menatapku dengan lembut, merapikan rambutku yang berantakan.

Namun pelan-pelan gadis itu mendekatkan wajahnya padaku, Yoko mengecup pipiku yang basah karena air mata.

Jantungku berdetak kencang ketika dia memperlakukanku seperti ini. Dia mengecup setiap inci wajahku, sampai pada akhirnya..

Bibirnya berhenti tepat di bibirku.

Apa yang terjadi barusan membuatku tersadar dengan penuh, benarkah dia benar-benar menciumiku?. Maksudku, biasanya akulah yang lebih dulu memulainya, namun kali ini dia pelaku utamanya.

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang