Tears

2.3K 244 38
                                    

-Yoko

Pagi ini nona faye akan kembali kerumah, aku membantunya membawakan barang-barang miliknya setelah dua hari kami terus bersama.

Bank berulang kali menghubungiku untuk segera bekerja, karena sudah berapa hari aku tidak masuk bekerja.

"Berhentilah dari pekerjaanmu dan ikutlah bersamaku.."

Kalimat itu sudah kesekian kalinya iya ucapkan untuk membujukku pulang bersamanya.

Wanita itu memandangku putus asa, namun aku sudah merasa nyaman untuk disini. Disini aku dapat bekerja sesuai dengan bakatku, aku tidak ingin memanfaatkan apa yang ada pada dirinya untuk memperoleh pekerjaan yang layak.

"Aku sudah nyaman berada disini".

Aku menampilkan senyum ducheneku, perasaan sedih menyelimuti hatiku. Tangannya meraih tanganku dan mengecupnya, wanita ini belakangan jauh lebih manis dari biasanya.

"Aku akan sering mengunjungimu, aku berjanji".

Dia mulai memasuki mobil dan perlahan mobil itu berlalu meninggalkanku. Kebahagiaan berubah menjadi perasaan sedih yang menyelimutiku namun aku mencoba mengalihkan perasaan itu dan kembali ketempatku bekerja.

Pada akhirnya aku kembali bekerja hari ini, ketika sampai disana bank terus mengomel memarahiku karena aku izin selama 4 hari lamanya. Selain itu dia menuntut penjelasan padaku mengenai kedekatanku dengan nona faye.

"Kau berhutang penjelasan padaku, mengapa kau bisa mengenal cucu nyonya kaekai?".

Aku terkejut, mengapa bank bisa mengetahui bahwa nona faye adalah cucu dari nyonya kaekai.

"Dari mana kau tahu, kalau dia adalah cucu nyonya kaekai".

"Siapa yang tidak mengenal keluarga malisorn grup?, kau tahu bahkan tanah cafe ini adalah milik keluarganya".

Ada banyak yang tidak kuketahui tentang itu namun aku melanjutkan ceritaku pada bank.

"Aku pernah berkencan dengannya".

Wajah bank seketika memerah seperti kepiting rebus.

"Serius ?, kalian berdua sesama wanita.."

"Apa kau melihat kebohongan diwajahku, aku tahu hubungan ini terasa rumit, tapi kami telah berakhir".

"Aaa pantas saja dia menabrakkan mobilnya di pohon besar itu, ternyata patah hati padamu rupanya".

Aku tidak ingin mengingat kejadian kemarin bagaimana aku merasa sangat takut kehilangan wanita itu.

"Tapi mengapa harus berakhir?, bukankah non faye mencintaimu?".

Aku hanya diam tidak menjawab pertanyaan itu, seolah mengerti bank kembali melanjutkan pekerjaannya dan aku kembali kedapur untuk memasak.

Dapur terlihat sedikit berantakan saat aku tinggalkan, pada akhirnya aku memilih untuk membereskannya terlebih dahulu. Mencuci perkakas yang kotor dan merapikannya, sedikit melelahkan dan aku menjadi sangat berkeringat.

Hampir 2 jam akhirnya dapur ini kembali bersih dan rapi. Aku memilih untuk beristirahat dan duduk sambil meminum air hangat.

"Yoko.."

Aku terkejut ketika bank kembali kedapur, namun kali ini pandangannya berbeda.

"Ada apa bank?".

"Seseorang ingin bertemu dengan mu.."

"Siapa ?".

"Aku.."

Mataku langsung tertuju pada sosok wanita tua yang tiba-tiba muncul dibelakang bank. Nyonya kaekai tepat berada dihadapanku saat ini.
.
.
Kami berdua duduk berhadapan saat ini, aku yakin pasti dia telah mengetahui apa yang terjadi belakangan ini.

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang