-Yoko
Aku terkejut mendengar permintaannya kali ini, memandikannya?.
"mengapa kau harus membutuhkanku untuk memandikanmu?".
"apa kau tidak melihat kalau aku sedang sakit".
Aku mengerti dia sedang sakit, tapi dia hanya demam tinggi bukannya lumpuh dan apakah dia menyadari dia bertingkah seperti aku adalah ibunya yang harus mengurusnya seperti anak yang baru lahir kedunia sedangkan usianya jauh lebih dewasa dari pada usia ku. Namun seberapa keras aku berdebat dengannya dia tetap memenangkan perdebatan ini, ya karena dia adalah tuanku dan aku adalah maidnya.
"bantu aku berdiri".
Aku segera menghampirinya dan membantunya berjalan menuju kamar mandi, sangat menjengkelkan ketika mendengar setiap perintah yang keluar dari mulutnya, kami memasuki kamar mandi dan aku menutup pintunya.
"berbalik, aku ingin melepas pakaianku".
Syukurlah dia ingin melepas pakaiannya sendiri karena aku belum siap jika dia memintaku untuk membantunya melepas pakaiannya. Aku mendengar suara air memenuhi bathtub kamar mandi ini, semerbak harum sabun juga sangat kuat terasa, aroma bunga sakura yang menyegarkan indra penciumanku.
"kemarilah dan mulailah menggosok punggungku".
Aku berbalik menghadapnya dimana dia telah berendam lebih dahulu didalam bathtub yang sudah dipenuhi oleh busa sabun mandi yang sangat harum. Aku duduk di pinggir bathtub kemudian dia memberikanku spons mandi miliknya, perlahan aku mulai menggosok punggungnya yang telanjang membelakangiku.
Aku menatap setiap inci kulitnya, sangat bersih, harum dan cerah.
Sempurna.
"mengapa kau hanya diam saja, bersuaralah agar aku tahu kalau kau masih bernafas".
Aku tersadar dari lamunanku yang terlalu menikmati aktivitas mengusap punggungnya yang mulus itu dan menarik nafas untuk menunjukkan padanya bahwa aku masih berada disini. Untuk saat ini aku masih malas berbicara dengannya, moodku masih saja buruk dan bertambah buruk karena nona menyebalkan dihadapanku ini sedang banyak permintaan yang harus aku turuti.
"hei.."
Dia kembali memanggilku untuk kesekian kalinya.
"hmmm".
"apa kau masih marah padaku?".
Pertanyaan macam apa ini, apa dia tidak menyadari perkataannya semalam dan saat ini dia masih bertanya apakah aku masih marah padanya?. Aku memilih diam dan tidak menjawab pertanyaannya, terlihat sangat jelas bahwa aku masih marah padanya saat ini dengan bersikap dingin sejak pagi tadi.
"aku minta maaf soal kemarin malam.."
"maafkan aku ya.."
Seketika hatiku yang semula dingin menjadi hangat mendengar permohonan maafnya, mendengar nona faye meminta maaf tanpa sadar membuatku tersenyum sendiri.
"kau tidak perlu meminta maaf, aku sudah memaafkanmu".
Sangat munafik sekali diriku tidak mengharapkan dirinya agar meminta maaf.
"jadi kita sudah berbaikan?".
Dia tiba-tiba mengangkat jari kelingkingnya dan mengarahkannya padaku seolah itu sebagai tanda bahwa kami sudah berbaikan. Aku menautkan jari kami berdua, ini sangat lucu dan membuatku salah tingkah terhadapnya.
"apa kau tidak mau bergabung dan mandi bersamaku disini?".
Wajahku memerah seperti kepiting rebus mendengar hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Maid [END]
Romance"Yang hanya bisa kau lakukan adalah menuruti perintah ku" -Faye "Dan yang bisa kulakukan hanyalah menuruti kemauanmu" -Yoko Yoko yang dijual oleh ayahnya sendiri terpaksa harus menjalani hidupnya dengan menjadi pengasuh Faye seorang wanita berusia 3...