Pai Susu

3.3K 353 19
                                    

"piengfah.."

Berkali-kali dia menyebut nama itu seraya memelukku, dalam keadaan yang mabuk mungkin dia mengira aku adalah wanita yang nona faye sebutkan. Hatiku sangat iba melihat wajahnya yang kesakitan, aku membalas pelukannya berharap agar dia merasa tenang dan tidak merasa sendirian. Perlahan-lahan nafasnya yang memburu sedikit lebih tenang dan beberapa saat kemudian aku mendengar suara dengkuran halus darinya, sangat lucu ketika mendengarnya.

Ternyata memandangi wajahnya yang tertidur juga membuatku ikut mengantuk, wajar saja aku tidak tidur karena menunggunya sampai sepagi ini.

Pada akhirnya kami bedua tidur berpelukan sepanjang pagi itu.

.

-Faye

Sesuatu yang menggeliat membuatku terbangun dari tidurku, dan betapa terkejutnya aku mendapati gadis kecil itu sedang tertidur dan tanganku memeluk tubuh mungilnya. Sontak saja aku melepaskan pelukanku dan berusaha bangkit, namun kepalaku kembali berdenyut dengan hebat dan ini pasti adalah efek karena aku meminum banyak sekali alkohol semalaman.

"apa yang telah terjadi semalam?".

Aku menatap gadis kecil itu yang masih tertidur dengan pulas dengan bibirnya yang sedikit terbuka, sangat menggemaskan karena dia terlihat seperti hamster kecil yang kelelahan. Aku melihat sekelilingku dan kudapati ini bukanlah kamarku, pasti aku telah melakukan hal yang memalukan semalam.

Sialan, harusnya aku tidak pergi ke bar malam itu untuk mengalihkan pikiranku dan pada akhirnya aku mengacaukan segalanya.

.

Flashback on

Siang itu aku hanya berniat untuk pergi menghabiskan waktu bersama wanwan karena dia baru kembali dari Australia dan baru saja memproduseri sebuah film yang hebat. Kami pergi untuk makan siang bersama disebuah cafe dan aku juga ikut menemaninya untuk menemui sponsor yang akan bekerja sama dengannya untuk mensponsori film terbarunya nanti.

"mengapa orang yang akan mensponsori filmmu sangat lama datang kemari?".

Aku sedikit kesal karena kami sudah menunggu selama 30 menit namun orang tersebut belum juga tiba. Wanwan tertawa kecil melihatku, dia sangat paham bahwa aku orang yang sangat tidak suka dengan orang yang tidak tepat waktu.

"sabar sedikit faye, yang menjadi sponsorku kali ini adalah tuan chet dan ini kesempatan besar bagiku sebagai produser pemula".

"mengapa kau tidak mau kalau aku yang akan mensponsori filmmu?".

"aku tau kau sangat kaya, tapi aku ingin berdiri diatas kakiku sendiri faye dan aku tidak ingin memanfaatkan temanku hanya untuk keuntungan pribadiku".

Beberapa saat kemudian orang yang kami tunggu telah tiba, lelaki dengan setelan jas hitam menghampiri kami berdua.

"selamat siang tuan chet".

Dia tersenyum menatap kami berdua, namun ekspresiku tetap ketus terhadapnya.

"selamat siang nona wanwan, maaf aku sedikit telat karena aku barusan mengakhiri rapat dengan klienku yang lain".

"tidak apa-apa tuan chet, kami juga tidak terlalu lama menunggu anda"

Wanwan tetap saja sangat baik, aku tau ini adalah mimpinya dan dia sangat bekerja keras untuk itu. Siang itu mereka berdua membahas pekerjaan dan aku hanya sibuk memainkan ponselku, sebenarnya bukan sebuah kesibukan namun aku bingung harus melakukan apa dan pada akhirnya aku hanya membuka menu yang ada pada ponselku dan menggeser layar keatas dan kebawah agar terlihat seperti orang yang sedang sibuk.

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang