Terlalu Percaya

2.6K 295 42
                                    

-Faye

Aku terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, belakangan ini ada banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan dan membuatku kurang beristirahat. Aku menatap sekitarku, ini sudah malam, dengan cepat aku menatap layar ponselku dan benar saja waktu menunjukkan pukul 11 malam.

Kudapati Marissa tengah tertidur diatas kursi kerjanya, dia pasti kelelahan menungguku yang tertidur selama itu. Aku mendekati gadis dengan rambut blonde itu kemudian membangunkannya dari tidurnya.

"Marissa... Marissa".

Gadis itu terperanjat kaget menatapku, dia lantas merapikan penampilannya.

"Nona faye, bagaimana keadaanmu?".

"Aku merasa jauh lebih baik, kau benar aku hanya kurang beristirahat".

"Syukurlah.."

"Ayo kita pulang, ini sudah hampir larut malam".

Gadis itu memeriksa ponselnya, mungkin ingin melihat apakah ada notifikasi baru yang muncul dari layar ponselnya.

"Aku akan memesan taksi".

Aku merasa tidak enak hati padanya dan berinisiatif mengantarnya pulang, mengingat dia juga merawatku dan setia menunggu sampai hampir separuh ini.

"Tidak perlu, aku akan mengantarmu, ini sudah hampir larut malam akan berbahaya jika kau pulang sendirian dengan taksi".

"Terima kasih nona faye".

Aku dan Marissa keluar dari gedung perkantoran menuju mobil milikku.

"Apa kau memiliki rumah disini?".

Aku membuka obrolan kami sambil menyetir mobilku agar tidak terasa canggung.

"Tidak, aku hanya menyewa apartemen".

Marissa mengarahkan ku menuju apartemen miliknya, dan beruntungnya apartemen itu tidak jauh dari kantor milikku, sesampainya Marrisa segera turun dari mobilku.

"Nona faye, terima kasih atas tumpangannya".

"Aku juga berterimakasih padamu karena sudah menungguku seharian ini".

"Sama-sama nona faye, hati-hati dijalan nona".

Aku segera memutar balik mobilku menuju rumah. Malam ini jalan masih sangat ramai, aku juga masih terjebak macet sampai pada akhirnya aku tiba dirumah dengan tubuh yang masih terasa lelah.

Aku segera memarkirkan mobilku didalam garasi dan segera memasuki rumah. Kudapati bibi nim tengah berada diruang tamu dan segera menghampiriku.

"Nona faye, kau kelihatan pucat apa kau sedang sakit?".

"Aku hanya sedikit kelelahan bibi".

"Apa perlu kubuatkan bubur atau sesuatu untukmu?".

"Tidak..tidak aku hanya ingin beristirahat".

Aku segera berjalan menuju kamarku, namun sebelumnya aku lebih memilih menemui gadis kecilku yang kudapati tengah tertidur didalam kamarnya.

Segera aku masuk kedalam dan mengunci pintu kamarnya dengan perlahan agar gadisku itu tidak terbangun. Kemudian aku mendekati dirinya yang terlelap, dia sangat menggemaskan ketika tidur.

Tubuh mungilnya meringkuk didalam selimut yang membungkus dirinya. Aku menaiki ranjang itu dan mencoba masuk kedalam selimut itu bersamanya.

Gadis kecil itu meringkuk dan aku memeluknya kemudian menenggelamkan kepalaku diantar lehernya. Aku menghirup aroma tubuhnya yang menjadi kegemaranku.

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang