Mendengar ucapannya aku langsung berbalik dan menghampirinya dari balkonku, jarak antar balkon kami tidak terlalu dekat namun juga tidak terlalu jauh sehingga kami bisa berkomunikasi dengan jelas. Namun matanya memancarkan kesedihan dan itu semakin membuat rasa penasaranku untuk mengetahui bagaimana kisah percintaan dari wanita cantik yang nyaris sempurna ini.
"maaf tadi kau berkata apa?, aku tidak mendengarnya".
Nona faye menatapku dengan canggung seperti enggan untuk mengulang perkataannya, namun aku tetap menunggu agar dia mengatakan itu lagi.
"tentu aku pernah jatuh cinta".
"memang ada yang mau jatuh cinta dengan orang yang menyeramkan sepertimu".
Dia memandangku dengan sinis, aku sengaja menjahilinya ketika melihat responnya yang sangat lucu.
"aku kaya, menarik dan multitalent".
Ucapnya sambil memberikan senyum keangkuhan kepadaku seolah ingin membuktikan apa yang dia ucapkan meskipun sejujurnya itu adalah fakta.
"bisakah kau deskripsikan seperti apa orang yang pernah jatuh cinta padamu?".
Nona faye diam beberapa saat dan menghela nafas, ini mungkin berat karena aku berusaha untuk mengulik kembali masalalunya. Sebagian orang sulit untuk mengulas kembali hal-hal yang menyakitkan, tapi ada pendekatan yang berbeda agar mereka dapat menceritakan dengan perasaan lega.
"dia menggemaskan, menyukai anak-anak, dan sangat perduli dengan orang lain."
"dimana kalian bertemu?"
"dia satu sekolah denganku dulu, kami satu kelas saat itu aku tidak dekat dengan siapapun namun dia menyambutku dengan hangat".
Nona faye memetik gitarnya dengan asal sambil berbicara padaku, ini terasa seperti di film romansa dimana sang pria memainkan musik sembari merayu wanitanya, namun sayang kami berdua sama-sama wanita.
"pasti kau dulu sangat mencintainya".
Nona faye berhenti memainkan gitarnya dan meletakkannya dan menatapku.
"tentu, bahkan sampai hari ini aku sangat merindukannya".
"mengapa tidak bertemu saja?".
"dia sudah menjadi milik orang lain".
"apakah dia tau bahwa kau mencintainya?".
"tentu dia tahu, aku menjalin hubungan dengannya sudah 5 tahun dan kau masih bertanya apakah dia tahu kalau aku mencintainya".
Aku sedikit kesal dengan perkataannya barusan, mana mungkin aku tahu tentang hubungannya kalau bibirnya tidak berbicara saat ini.
"lalu mengapa harus berakhir, 5 tahun itu waktu yang cukup lama bukan?".
Dia tersenyum kecut mendengar ucapanku, namun hal itu masih menjadi pertanyaan yang besar 5 tahun bukan lah waktu yang sebentar bagi seseorang menjalin percintaan dengan orang lain.
"apa cinta bisa menjamin kesetiaan?".
"hanya pria bodoh yang masih mempermainkan wanita sepertimu nona".
Nona faye memandangku dengan terkejut, apakah yang kuucapkan salah karena dia seolah bingung dengan perkataanku.
"sejak kapan aku mengatakan dia seorang pria?".
"hah.."
.
Tidak terasa aku sudah sebulan berada dirumah ini, yang menarik adalah nona faye tidak pernah lagi bertindak kasar kepadaku apabila aku melakukan pekerjaanku seperti memberinya makan dan mengingatkannya untuk meminum obat dan vitaminnya. Sejak obrolan kami di malam itu dia sedikit lebih tenang namun masih tetap dingin dan angkuh, tidak hanya itu dia juga masih sering menjahiliku dan itu sedikit membuatku kesal. Banyak hal yang cukup mengejutkanku tentang dirinya, terutama bahwa dia pernah mencintai sesama wanita tapi yang menjadi pertanyaan adalah mengapa nyonya kaekai mengatakan padaku bahwa dia dikhianati seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Maid [END]
Romance"Yang hanya bisa kau lakukan adalah menuruti perintah ku" -Faye "Dan yang bisa kulakukan hanyalah menuruti kemauanmu" -Yoko Yoko yang dijual oleh ayahnya sendiri terpaksa harus menjalani hidupnya dengan menjadi pengasuh Faye seorang wanita berusia 3...