Panas

3.2K 278 35
                                    

-Faye

Malam itu terasa sangat kacau, usai berbicara dengan piengfah aku mendapati gadis kecilku tengah berbicara dengan pria yang berada diruangan ini.

Gadis kecilku?, ya dia milikku, maksudku dia bekerja untukku.

Melihatnya berbicara dengan seorang pria entah mengapa emosiku kembali meningkat setelah pembicaraanku dengan piengfah barusan.Pria itu tersenyum pada gadis kecilku dan itu semakin membuatku jengkel, aku menghampiri mereka berdua dan menarik gadis kecilku keluar dari ruangan ini. Awalnya pria itu menghentikanku namun pada akhirnya dia membiarkan kami pergi setelah mendengar perkataan dari gadis kecilku.

Namun perasaanku masih saja tetap kesal, mengapa aku harus semarah ini melihat mereka berdua, dia hanya pengasuhku mengapa aku harus terkesan seperti cemburu padanya?. Aku menarik tangannya dengan kasar dan dia menepis tanganku memberontak, melihatnya seperti itu semakin membuatku tidak dapat mengontrol diriku sendiri dan kami berdebat cukup hebat.

"lalu kau dengan mudahnya merespon pria itu, sangat murahan, pantas saja kau diperjual belikan dilelang itu".

Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku seperti peluru yang lepas kendali, dia menatapku terkejut dengan ucapanku dan tentu saja.

Aku telah membuatnya menangis.

Aku sangat menyesali perkataanku, namun aku sudah terlanjur mengatakannya. Dia berbicara sambil menangis dihadapanku dan sialnya aku bingung tak bisa berbuat apa-apa. Diperjalanan kami tidak berbicara dan dia terus menangis tanpa henti, entah mengapa melihatnya menangis membuatku terasa sakit, perasaan ini sama ketika aku menatap piengfah yang menangis dihadapanku. Aku berpura-pura untuk tidak perduli dan tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Sesampainya dirumah gadis kecil itu pergi meninggalkan aku dan wanwan berdua, wanwan menghampiriku dan aku sudah tau pasti dia akan menanyakan apa yang terjadi antara kami berdua.

"kau pasti membuatnya menangis kan?".

"dia yang terlalu berlebihan, aku hanya mengatakan jangan mudah merespon pria yang baru kau kenal".

"lalu..?".

"aku hanya mengatakan dia sedikit murahan".

Aku masih terus membela diriku padahal dalam situasi ini aku jelas bersalah, wanwan memukul bahuku dengan keras.

"kau sangat keterlaluan, jangan karena dia bekerja untuk maka kau bisa berbicara sesuka hati dengan orang lain faye".

Aku menunduk menyadari kesalahanku, sebelum wanwan berbicara aku sudah menyadarinya namun egoku terlalu tinggi untuk itu.

"minta maaflah padanya, dia jauh lebih muda darimu pasti hatinya sangat tersakiti karena perkataanmu".

"baiklah, aku akan mengatakannya suatu hari nanti".

Wanwan kembali memukul lenganku kali ini lebih sakit dari sebelumnya.

"kau sangat keras kepala, lebih baik aku pulang dari pada berdebat denganmu".

Wanwan memasuki mobilnya berlalu meninggalkan rumahku, setelah wanwan pergi aku memasuki rumah dan berjalan menuju kamarku, saat melewati kamar gadis kecil itu aku masih mendengarnya menangis. Aku berusaha mengabaikannya namun rasa bersalah semakin menghantui pikiranku, apa yang telah kulakukan padanya memang sangat keterlaluan bahkan jika yang berbicara seperti itu adalah orang lain padaku, aku pasti sudah menghajarnya. Pada akhirnya aku tidak bisa tidur karena memikirkan gadis itu sepanjang malam.

Ah..

Gadis kecilku

.

-Yoko

I'm Your Maid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang