Siang ini aku pergi ke pasar swalayan membeli beberapa bahan makanan, diantar oleh supir pribadi nona faye, aku memintanya untuk menunggu diparkiran.
Aku segera memasuki pasar dan mencari bahan-bahan yang ku inginkan, seperti cream susu, tepung gandum, dan beberapa bahan lainnya. Mengingat bahwa aku telah mempelajari resep baru sepertinya aku akan merealisasikan kembali resep resep baru itu.
Bagiku memasak dan berbelanja adalah hal yang menyenangkan. Beberapa barang terlihat lebih murah karena pasar sedang mengadakan diskon besar-besaran.
"Hei.."
Ternyata folk berada disini, mungkin ini kali ketiga aku bertemu dengannya setelah pertengkaran antara dirinya dengan nona faye kemarin.
"Folk.., kau pasti sedang berbelanja".
Dia tersenyum manis padaku.
"Tentu, aku sedang mencari bahan untuk restoranku kebetulan sedang ada promo besar-besaran".
Aku tertawa mendengarnya, lelaki sepertinya ternyata mengejar harga promo sama sepertiku.
"Dimana dia?".
Aku bingung dengan pertanyaannya, apakah yang dia maksud adalah nona faye? .
"Maksudmu?"
"Nona menyebalkan mu itu, biasanya dia selalu muncul saat kita sedang berbicara".
"Dia sedang bekerja dikantor".
"Syukurlah, dia sangat menyebalkan dan tidak sopan mengapa kau bisa bertahan bekerja dengannya".
Aku hanya membalas pernyataannya dengan tertawa. Pria ini sangat imut, dan sangat sulit ditemui seorang pria berbelanja kebutuhan pokok seperti dirinya.
"Bagaimana kalau setelah berbelanja kita makan atau minum sebentar aku masih ingin berbicara denganmu".
"Tapi..."
"Ohh ayolah kita tidak bisa bertemu seperti ini lagi nantinya"
Aku sedikit ragu tetapi sepertinya tidak masalah jika kami berbicara sebentar. Aku menyetujui permintaannya dan kami berdua segera keluar dari pasar swalayan menuju cafetaria terdekat.
"Kau ingin memesan apa?".
Tanya folk padaku sembari menyerahkan menu dari cafetaria ini.
"Sepertinya hanya lemon tea saja".
Setelah memesan, kami berbicara seputar tentang hobi masing masing. Folk seorang chef muda dan baru menyelesaikan studinya di Prancis, saat ini dia tengah merintis usaha restorannya dibeberapa tempat.
"Lain kali kita harus sering bertemu Yoko, aku dengan senang hati mengajarkanmu menu menu terbaik milikku".
"Haha benar, benar aku akan menantikannya"
Folk sangat berbakat dan juga sangat ramah. Dia menguasai masakan western dan beberapa masakan tradisional lainnya. Berteman dengannya merupakan sebuah keberuntungan untukku, aku tidak pernah belajar disekolah masak pada umumnya dan mempelajari segala sesuatu secara otodidak.
Selain itu folk juga menawarkanku untuk mengikuti kelas masaknya secara online. Kami saling bertukar nomor ponsel dan setelah berbincang cukup lama aku dan folk sama sama keluar dari cafetaria ini menuju parkiran swalayan.
"Folk terima kasih".
"Aku hanya membayar segelas lemon tea"
"Kau juga membagikan pengalamanmu untukku".
Kami berpisah dipintu parkiran dan aku segera menuju mobil dimana supir nona faye sudah tertidur disana. Aku mengetuk kaca mobil itu dan sang supir terbangun lalu segera membiarkan ku masuk kedalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Maid [END]
Romansa"Yang hanya bisa kau lakukan adalah menuruti perintah ku" -Faye "Dan yang bisa kulakukan hanyalah menuruti kemauanmu" -Yoko Yoko yang dijual oleh ayahnya sendiri terpaksa harus menjalani hidupnya dengan menjadi pengasuh Faye seorang wanita berusia 3...