⚠️Bagian 2|

151K 784 16
                                    


BUGH!

BUGHH!

BUUGHH!!

BUGHHHH!

"AKHHHK!" Teriak Reyzad kesakitan.

"Sialan, Gisel punya gue! Gue gak akan biarin lo apa-apain Gisel, Dia calon istri gue nantinya!" Umpat Arsa selesai memukul perut Reyzad dan terakhir menendang perutnya.

Reyzad pun tak sadarkan diri.
(Ya, Artinya pingsan ges)

"Rasain itu! Lo gak berhak ngambil kesuciannya. Cuma boleh gue seorang!" Ucap Arsa lalu berjongkok dan menggendong tubuh Gisel.

Arsa perlahan-lahan mendudukkan tubuh kecil Gisel di kursi kelas 10A.

"Benerin pakaian lo." Ucap Arsa dingin.

Gisel hanya terdiam sambil melamun.

"Gisel," Ucap Arsa memanggil Gisel sambil menguncang pelan bahu Gisel.

"E-eh?" Ucap Gisel tersadar dari lamunannya.

"Rapihin baju lo, Gak pantas dilihat." Ucap Arsa lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Gisel.

Dengan cepat, Gisel membenarkan seluruh pakaian SMA nya.

"U-udah Kak." Ucap Gisel gugup.

"Serius, udah?" Tanya Arsa ingin memastikan.

"I-iya, U-udah kok, kak." Jawab Gisel masih merasa sangat gugup.

Mendengar hal itu, Arsa pun membalikkan tubuhnya kembali menghadap Gisel.

"Lo pulang naik apa?" Tanya Arsa santai sambil menatap datar kearah Gisel yang hanya tertunduk diam.

Arsa menunggu jawaban dari Gisel, Namun sepertinya Gisel masih belum berani untuk berbicara banyak setelah kejadian yang sebelumnya terjadi.

"Gisel, Kalo orang nanya tuh dijawab. Bukan diam sambil nunduk," Ucap Arsa merasa sedikit jengkel.

"Ma-maaf kak," Cicit Gisel meminta maaf namun masih menundukkan kepalanya.

"Gausah nunduk gitu," Ucap Arsa lalu tangannya meraih dagu Gisel dan memaksanya untuk menatap matanya.

"Liat mata gue." Ucap Arsa.

Mau tak mau, Gisel hanya bisa menurut saja. Ia menatap sorot mata tajam milik Arsa. Benar-benar menakutkan! Tetapi ntah kenapa, Gisel bisa melihat ada rasa kekhawatiran yang terpendam didalam diri Arsa.

"Gue tanya serius, Lo pulang naik kendaraan apa? Dan, Bareng siapa?" Tanya Arsa.

"Bi-biasanya sama Kak Reyzad, T-tapi kadang jalan kaki atau naik angkot umum kak." Jawab Gisel masih merasa gugup.

"Haha! Gausah gugup kayak gitu sama gue. Keliatan banget tau, gak?" Ucap Arsa merasa lucu saat melihat Gisel benar-benar ketahuan sedang sangat gugup.

"Ma-maaf, kak." Ucap Gisel lalu mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia sungguh tak bisa menatap Arsa lama-lama.

"Hari ini, Lo pulang sama gue. Seterusnya juga, Ok?" Ucap Arsa menawarkan Gisel.

"Se-serius kak?" Tanya Gisel ragu.

"Iya cantik. Pulang sama gue, ya? Seterusnya juga. Gue gak mau lo ngabisin duit lo buat naik kendaraan umum atau jalan kaki. Capek tau, Gak." Jawab Arsa diakhiri dengan senyuman tulusnya.

"Ka-kalo hari ini aku gapapa kak, Tapi seterusnya aku gak mau. Gak enak ngerepotin Kak Arsa selama menunggu hari kelulusan SMA." Ucap Gisel dengan jujur. Ia merasa sangat bersalah harus merepotkan setiap orang yang merasa kasihan padanya.

⚠️ARSA & GISEL⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang