⚠️Bagian 13|Minta Maaf👤

52.4K 400 25
                                    


.

.

Gisel mulai membuka matanya perlahan-lahan. Ia mencium aroma-aroma khas seperti di rumah sakit dan benar saja. Dirinya sedang di rawat di rumah sakit.

Dirinya menatap kesekeliling kamar rawatnya, Agak berbeda seperti ruang biasanya. Dan juga, Sepi tidak ada satupun orang yang menjaganya.

"Kok beda ya? Kayaknya ini ruangannya VIP deh." Batin Gisel.

"Gak ada satupun orang disini, Kira-kira siapa tadi yang bawa aku kerumah sakit?" Lanjut Gisel terus membatin.

Hingga, Tiba-tiba pintu kamar rawatnya (VIP) terbuka.

Cklek!

Gisel menoleh kearah sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gisel menoleh kearah sumber suara. Menampilkan sosok seseorang yang membuat seluruh tubuh Gisel gemetar ketakutan.

Gisel langsung membalikkan badannya kesamping lalu memejamkan kedua matanya, Dia berpura-pura tidur.

Arsa mengetahui jika Gisel sebenarnya hanya berpura-pura tidur saja. Arsa sudah berada di hadapan Gisel yang memejamkan kedua matanya berpura-pura tidur.

"Gisel? Buka mata kamu, Aku udah tau kalo kamu sebenarnya cuma pura-pura tidur aja." Ucap Arsa menyuruh Gisel untuk membuka kedua matanya.

Tapi, Gisel masih berusaha untuk tidak membuka kedua matanya. Dirinya merasa takut jika berada didekat Arsa sekarang. Gisel memilih untuk berpura-pura tidur saja. Ia tak ingin bertemu dengan Arsa.

"Gisel, Tubuh kamu gemetaran. Kamu ketahuan kalo lagi bohong sama aku. Gausah pura-pura tidur, Ayo buka mata kamu," Ucap Arsa menatap Gisel.

"Bangun Gisel. Kamu harus minum dan makan sekarang." Lanjut Arsa.

Kemudian salah satu tangan Arsa terangkat dan Arsa mengelus pelan rambut Gisel. Mendapatkan sentuhan dari Arsa membuat Gisel merasa semakin takut dan menepis tangan Arsa. Bayang-bayang rasa sakit yang Arsa berikan sebelumnya, Masih sangat terasa.

"Lepas, Kak Arsa! Sakit." Ucap Gisel yang sudah membuka kedua matanya. Lalu Gisel berusaha cepat membalikkan tubuhnya membelakangi Arsa walau tubuhnya masih lemah. Bergerak sedikit saja sudah tidak mampu, Tapi kali ini ia harus paksakan.

"Gisel! Pelan-pelan, Kamu jangan banyak gerak. Kondisi kamu masih belum membaik!" Ucap Arsa menegur Gisel tapi dirinya tak sengaja kembali membentak Gisel.

Gisel semakin ketakutan. Tubuhnya terus gemetar saking takutnya pada Arsa yang terus membentaknya.

Arsa langsung saja merasa bersalah dan sadar atas perbuatannya juga kesalahannya.

"Gisel? Maafin aku, Tadi aku gak sengaja ngebentak kamu barusan. Maaf, Aku gak bermaksut." Ucap Arsa merasa bersalah.

Dan, Arsa kembali mengangkat salah satu tangannya dan mengelus pelan rambut Gisel. Akan tetapi segera ditepis cepat oleh Gisel.

⚠️ARSA & GISEL⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang