Bagian 23|Hasil USG👶🏻

30.1K 690 57
                                    

.

"Apa?! Biayanya mahal banget, Dokter serius?" Tanya Gisel terkejut melihat biaya rumah sakit utk orang tuanya.

"Saya serius, Mbak. Kalo bisa secepatnya di bayar ya. Ini demi orang tuanya biar cepat sadar dari komanya." Jawab Dokter.

"Masih ada berapa lama lagi untuk bayar biayanya, Dok?" Tanya Gisel.

"Sekitar 5 hari lagi, Mbak." Jawab Dokter.

"5 hari?.." Ucap Gisel mengulang ucapan sang Dokter barusan.

"Iya mbak, 5 hari lagi." Ucap Dokter.

"Ada yang mau di tanyakan, Mbak? Kalau tidak ada, Saya izin pamit pergi ya." Lanjut Dokter.

Gisel terdiam dan hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Yasudah kalau begitu, Permisi ya mbak." Ucap Dokter lalu pergi meninggalkan Gisel yang terdiam didalam kamar rawat inap kedua orang tuanya.

. . . .

"5 hari lagi.. harus bayar semua biaya rumah sakitnya. Kalo engga, Papa dan Mama bisa kenapa-kenapa."

"Aku harus gimana ya? Gak mungkin ngutang sama Ibu Anita."

"Sedangkan keadaan cafe kembali sepi, Gak kayak kemarin-kemarin lagi."

"Ya Tuhan.. Kalo boleh, Gisel pengen nyerah aja. Baby twins juga udah capek kayaknya."

Batin Gisel.

Gisel terus memandangi kedua orang tuanya yang masih terbaring dikasur rumah sakit.

"Papa dan Mama kapan sadarnya?" Ucap Gisel.

"Gisel kayaknya mau cari pekerjaan lagi aja deh. Papa dan Mama tunggu disini dulu ya, Nanti Gisel balik lagi kesini kok." Lanjut Gisel lalu menyalimi kedua tangan orang tuanya satu persatu.

"Bye, Papah dan Mama. Tunggu yaa." Ucap Gisel lalu pergi keluar dari kamar rawat inap rumah sakit.

Saat berjalan di lorong rumah sakit..

"Kak Gisel!" Ucap Calista memanggil Gisel yang baru saja melewatinya.

Seketika Gisel pun berhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap Calista.

"Loh? Calista? Ngapain kamu kesini?" Tanya Gisel.

"Kak Gisel aku cariin di rumah engga ada, Jadinya aku kesini aja. Kan kakak pernah bilang kalo Kak Gisel ada dirumah sakit kalo gada dirumah." Jawab Calista.

"Kan di tempat kerja juga bisa jadi, Calista." Ucap Gisel.

"Yaaa.. Aku kan cuma feeling aja kalo Kak Gisel pasti bakal kesini." Ucap Calista.

"Oh iya, Ayo ikut aku kak. Kita pergi ke Dokter Kandungan!" Lanjut Calista dan langsung menarik tangan Gisel untuk berjalan mengikutinya.

"Eh!" Reflek Gisel dan langsung mengikuti langkah kaki Calista.

"Aku punya temen kenalan Dokter kandungan, Udah janjian kok. Tinggal Kak Giselnya aja dateng." Ucap Calista.

"Gausah repot-repot, Calista. Aku gak apa-apa kalo gak usg." Ucap Gisel.

"Tapi kan kemarin udah janji, Kak. Aku juga udah penasaran sama muka bayinya Kak Gisel." Ucap Calista.

"Yaudah, Terserah kamu aja deh. Kakak nurut aja. Maaf ya jadi buang-buang duit kamu." Ucap Gisel.

"Engga sama sekali." Ucap Calista.

Sepanjang jalan menuju ruang Dokter kandungan kenalannya Calista.
Gisel dan Calista sempat mengobrol seperti tadi.

⚠️ARSA & GISEL⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang