⚠️Bagian 12|Rumah sakit🏥

71.6K 462 5
                                    

.

Gisel terbangun saat hari sudah siang menjelang sore. Ia benar-benar merasa seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak seperti biasanya. Tubuhnya terasa sangat lelah akibat kegiatan semalam, terlebih lagi bagian bawah Gisel yang terasa perih dan sakit.

"Sshh! Sakit sama perih banget.." Lirih Gisel merasakan seluruh tubuhnya benar-benar tidak bisa ia gerakkan sama sekali. Sekalinya gerak, Langsung sakit semua ditambah bagian bawahnya.

Gisel melihat kesekeliling kamar.
Tidak ada seorangpun selain dirinya, Kemanakah perginya Arsa?

Gisel menunggu kedatangan seorang pelayan agar ia bisa meminta bantuannya. Namun, Sayangnya tidak ada pelayan yang masuk kedalam kamar sedaritadi.

Mau tak mau, Gisel harus memaksakan dirinya untuk pergi menuju kamar mandi. Gisel perlu membersihkan seluruh tubuhnya yang sangat lengket dan juga ia tak memakai sehelai benang pun dan hanya tertutup selimut saja.

Gisel mulai berusaha bergerak, Sampai saat duduk di pinggiran kasur dan mencoba berdiri tapi sialnya keseimbangannya hilang. Ia terjatuh ke lantai kamar. Gisel tak sengaja terbentur lantai sampai keningnya terluka.

"Awwsshh.. Sakit! To-tolongh---" Ucap Gisel dengan lemas.

"Darah." Batin Gisel.

Sebelum Gisel kehilangan kesadarannya, Ia sempat melihat ada darah mengalir di lantai kamar. Setelah itu, Ia pun kembali tak sadarkan diri.

.


.



.

Arsa menggeram kesal, Salah satu pelayannya menelpon bahwa istrinya Gisel masuk kerumah sakit karna ditemukan tak sadarkan diri di kamar. Kemungkinan karna terjatuh ke lantai.

Arsa sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dirinya harus cepat sampai kerumah sakit, Arsa merasa sangat khawatir dengan kondisi Gisel.

Karna Arsa sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Akhirnya, Dia telah sampai kerumah sakit yang sebelumnya sudah diberitahukan oleh pelayannya.

Arsa berjalan memasuki ruang rawat VIP. Saat membuka pintu, Dirinya benar-benar terkejut.

Terlihat, Gisel belum sadar diri.
Matanya masih tertutup diiringi dengan lukanya yang sudah di obati oleh Dokter. Tak lupa, Tangan Gisel yang sudah di infus.

Perlahan-lahan Arsa menghampiri Gisel yang masih terbaring diatas kasur rumah sakit. Dirinya mencoba untuk mendekati Gisel.

______________________________________

Flashback on!

Sebelumnya, Tadi pagi Gisel sudah bangun. Ia melihat Arsa sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja.

Gisel menatap kearah Arsa yang masih merapikan jas hitam juga dasinya.

Arsa yang merasa ada yang memperhatikannya, segera membalikkan badannya. Gisel menatap Arsa sedaritadi.

"Oh, Ternyata jal4ng sialan ini udah bangun sekarang ya." Ucap Arsa. Tatapannya benar-benar berbeda kali ini, Tak seperti biasanya yang terlihat tulus juga lembut.

"Kak Arsa, Jahat! Kenapa malah ngatain aku Jal4ng? Aku bukan jal4ang kamu, Kak. Aku istri sah kamu kalo kamu lupa." Ucap Gisel merasa sakit hati atas perkataan Arsa.

"Ck! Gue nyesel nikah sama lo, Di pikirnya gue gak tau kalo selama ini lo itu bohongin gue?" Ucap Arsa.

"Maksut kakak apaan sih? Bohong apanya, Kak. Aku gak ngerti maksut Kak Arsa." Ucap Gisel heran.

⚠️ARSA & GISEL⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang