Bagian 17|Usg👶🏻?

50.8K 731 103
                                    

.

Halo semua!
Ciee pada nungguin Author up.
Maaf ya lama nunggunya.
Sebelumnya, Author mau ngasih tau kalian semua. Kalo cerita Arsa & Gisel udah end. Author mungkin bakalan pindahin cerita Kayleen & Darren di Akun ini, Jadi unfoll aja akun sebelah gapapa. Author bakalan revisi lagi cerita Kayleen & Darren. Tolong bantu ramein dan supportnya yaa, Biar Author semakin semangat up.
Terima kasih banyak!

Selamat membaca~

.

.

.

.

Tak kerasa, Usia kehamilan Gisel sudah masuk 5 bulan. Waktu yang pas untuk Gisel melakukan Usg.

Gisel sedang bersiap-siap untuk pergi ke Rumah sakit, Menemui Dokter kandungan. Kali ini, Hanya Halina seorang yang menemani Gisel untuk yang pertama kalinya melakukan Usg.
Di karnakan, Haryan sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis.

Halina yang sedari tadi sudah siap dan menunggu kedatangan Gisel
di ruang tengah (lantai 1) merasa tidak sabar untuk cepat-cepat pergi bersama Gisel untuk bertemu calon cucunya nanti.

"Gisel, Kamu sudah siap belum? Jangan lama-lama loh ya! Mama sudah tidak sabar bertemu calon cucunya Mama!" Teriak Halina dari lantai 1 berharap Gisel akan mendengarnya.

Mendengar suara teriakan dari Mamanya, Gisel pun segera mengambil tasnya dan berjalan keluar dari kamarnya yang berada
di lantai 2 menuju lantai 1.

Gisel sedang menuruni anak tangga sembari tangan kirinya memegangi bagian perut bawahnya yang sudah terlihat buncit sekali, Sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang pegangan tangga.

"Awas! Hati-hati nak, Bahaya kalo sampe kamu kenapa-kenapa sama calon cucu kesayangannya Mama!" Teriak Halina merasa ketakutan melihat langkah Gisel menuruni anak tangga satu persatu.

"Iyaa mama, Ini udah hati-hati kok." Ucap Gisel sambil menuruni anak tangga dengan hati-hati.

"Jangan cepat-cepat ya nak turunnya, Hati-hati loh! Takut mama lihatnya." Ucap Halina dengan tatapan matanya tertuju pada Gisel, Was-was sekali kelihatannya.

Gisel pun berhasil sampai di lantai 1.
Halina langsung memeluk tubuh Gisel, Reflek Gisel langsung membalas pelukan tersebut.

Halina mengurai pelukannya dan tersenyum melihat wajah Gisel yang menurutnya begitu sangat lucu karna sedikit berisi. Halina beralih melihat perut buncit Gisel dan mengelus-elusnya dengan sayang.

Gisel hanya bisa tersenyum, Bahagia sekali rasanya. Calon anaknya
di terima dengan baik oleh Mamanya.

"Eh! Dia nendang tangan Mama, Yaampun, Lucunya cucu Oma!" Ucap Halina bahagia merasakan tendangan bayi dari perut buncit Gisel.

"Cucu oma udah bisa ngerti ya, Tau aja kalo lagi sama Oma. Sehat-sehat didalam sana ya," Ucap Halina dan masih mengelus-elus perut buncit Gisel. Terlihat, Bayi didalam perut Gisel meresponnya dengan gerakan-gerakan kecil yang menggemaskan.

"Mama, Sudah. Ayo kita pergi ke Dokter. Gisel gak sabar mau tau tentang bayi dan jenis kelaminnya." Ucap Gisel menepuk pelan bahu Halina dengan tangan kanannya.

"Oh iya, Mama lupa. Ayo-ayo kita pergi yaa nak." Ucap Halina langsung merangkul bahu Gisel dan mereka berdua pun jalan keluar dari rumah menemui supir pribadinya yang bernama Pak Jono.

"Eh, Nyonya dan Nona. Sudah siap?" Tanya Jono.

"Sudah, Pak Jono." Jawab Halina bersamaan Gisel.

"Gak ada yang ketinggalan, 'kan? Saya takutnya nanti ada yang kelupaan, Nyonya dan Nona." Lanjut Jono.

⚠️ARSA & GISEL⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang