"Ahh ahhh, Makinhh kenceng ahh! Sod0kannya makinhh ahh ternyata gini rasanya di genj0t dari belakang sama..hhh suami sendiri, Nghh shh ahh!" Desah Gisel.
Cuph!
Arsa mengecup bibir manis Gisel sekilas, Lalu melumatnya.
"Eumppphhh!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mmhhh..!"
Lidah mereka berdua saling beradu satu sama lain. Suasana semakin panas padahal ada air shower yang selalu membasahi tubuh sepasang suami istri tersebut.
Arsa masih terus menggempur Gisel. Posisi mereka sudah saling berhadapan.
"Ahhh, Nghh ahh!" Desah Gisel setelah kedua pangutan bibir mereka terlepas.
"Ahh ughh sayanghh..!" Desah Arsa terus menerus menggempur.
Posisi mereka sama-sama berhadapan, Mereka melakukannya sambil berdiri.
Arsa menahan tubuh Gisel agar tidak terjatuh menggunakan tangannya. Sedangkan Gisel menaruh kedua tangannya di leher Arsa.
"Ughh, Kak..hh mau keluarhh lagihh." Ucap Gisel menatap kearah Arsa.
Ntah ini sudah pelepasannya yang berapa kali di kamar mandi. Sedangkan Arsa belum sama sekali pelepasan.
"Sebentarhh ya ahh sayanghh, Tahan kita barengan keluarhhnya." Ucap Arsa semakin bergerak cepat.
"Ahh, Ahhh kak Arsa Ahh nghh.. gak kuathh ugh!" Desah Gisel merasa miliknya terus di gempur.
Arsa membalikkan posisi mereka berdua. Arsa meraih kedua tangan Gisel lalu menggenggamnya erat.
Arsa menurunkan kepalanya, Mensejajarkan wajahnya dengan wajah Gisel lalu kembali melumat bibirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eummpphhh!"
"Ahh ahh mmhh!"
Arsa tak peduli dengan suara Gisel yang terus mendesah. Ia terus melumat bibir manis Gisel yang selalu candu. Tak lupa terus menambahkan tempo pinggulnya lebih brutal.
V Gisel semakin menjepit kuat p3nis besar milik Arsa. Membuat Arsa langsung melepaskan pangutan bibir mereka berdua dan langsung menarik pinggang Gisel dan memaksanya untuk menungging. Gisel reflek menungging dan Arsa semakin bergerak cepat.
Arsa menahan pinggang Gisel agar tak terjatuh. Sebentar lagi pelepasannya akan tiba. Mereka harus sampai bersamaan!
"Ounghhh, Sedikithh lagi aku keluarhh sayanghh..!" Desah Arsa masih terus bergerak memaju mundurkan pinggulnya.
"Ahh ahhh kakhh makin gede didalemhh.. Rahim aku kerasa penuh bangethh.. Ughh ahh! Shh.." Desah Gisel merasakan p3nis Arsa membesar seiring hentakannya.
"Ahh! Aku keluarin didalemh rahim kamu ya sayanghh.. Ahh biar ada dede bayinya. Ughh!" Desah Arsa merasakan cairannya sudah diujung.
"Nghhh, Ahh iyaahh kakhh. Keluarin didalemh aja. Penuhin rahim aku sama cairanhh Kak Arsaahh yang banyak yaa kakhh, Ahh!" Desah Gisel yang akan pelepasan.