24. Bocah Mix*e

605 65 10
                                    

24
Bocah Mix*e

Playlist
Bungsu - Kunto Aji

───

SEKALI lagi Yogyakarta harus dikabarkan hujan. Tidak sederas sebelumnya, namun pastinya cukup untuk membuat orang-orang berlarian mengangkat jemurannya, takut-takut kalau usahanya seharian sia-sia.

Sore ini mungkin banyak hati yang gembira karena tanamannya tersiram air cuma-cuma, ada juga yang berhati gelisah karena mungkin tidak membawa pelindung apa pun di luaran sana.

Kemudian ada juga satu laki-laki dengan penuh sesal duduk di teras depan kosannya sambil dalam usahanya menghabiskan sebatang rokok di sela jarinya.

Kalau bisa dia merutuki dirinya sendiri yang memilih untuk pergi jogging sore, maka dia akan melakukannya.

Sekarang, satu-satunya agenda produktifnya hari ini tidak bisa dilakukan karena hujan yang tiba-tiba mengguyur bumi bagian Jogja.

Hembusan napas keluar bersamaan dengan asap rokok yang sudah terlalu akrab dengannya. Rintik air hujan kini membantunya untuk semakin jauh pergi bersama angan-angan.

"Assalamu'alaikum!"

Saking jauhnya dia pergi dengan angannya hingga suara salam dari balik pagar kosan itu mengejutkannya bertubi-tubi.

"Tuhan!" dengan terburu-buru setelah berhasil menetralkan keterkejutannya dia berjalan mendekati pagar kosan untuk memastikan siapakah yang berdiri di sana hujan-hujan begini.

"Mas Jojo? Mas Jojo! Ini Alisa!"

Jojo menyipitkan matanya memastikan kebenaran ucapan orang di balik gerbang itu dan kemudian saat sudah yakin dia buru-buru berlari menghampiri untuk membuka kaitan gerbang.

Alisa.

Semua orang di kosan tahu siapa anak berbaju seragam biru-putih itu. Adiknya Evan. Adik kesayangan.

Jojo bahkan tidak sempat berpikir tentang alasan apa yang kira-kira masuk akal bagi bocah itu untuk datang jauh-jauh kemari di bawah derasnya hujan hanya berpegangan pada satu payung kecil.

"Sini, sini, masuk," Jojo langsung saja mempersilahkan Alisa untuk berlindung di bawah atap kosan sesaat setelah gerbang terbuka.

Bocah itu berdiri gemetar kedinginan dengan rambut dan baju yang hampir basah kuyup.

Tidak heran, perlindungan payung tidak seberapa dibandingkan dengan angin yang berembus membawa tetesan air hujan menerpa tubuh kecil itu.

"Kamu sendirian?" tanya Jojo sembari mengibaskan sedikit bajunya yang basah juga akibat terburu-buru membuka gerbang tadi.

Alisa mengangguk masih dengan tangan yang berpegang erat pada gagang payung. Jojo pastikan tangan itu sedingin es sekarang.

"Ayo masuk," ajak Jojo yang kemudian mulai berjalan menunu teras.

Alisa mengikutinya dengan langkah kecil, payungnya dibiarkan tetap terbuka sembarang di atas teras.

"Mas Jojo, ada Mas Evan enggak?" tanya Alisa sambil mengikuti langkah Jojo masuk ke dalam kosan.

Jojo berbalik hingga kini mereka berdiri berhadapan, "Enggak, habis ini aku kabari Evan dulu ya. Ada Ira kok tapi, bentar, kamu duduk dulu," ucap Jojo menunjuk sofa ruang tamu.

Gudeg 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang