Chapter 9

14 1 0
                                    

KRIEETT!! sebuah pintu gerbang menuju ke sebuah rumah mewah terbuka.

"Sepertinya boss memanggil kita semua karna ada suatu alasan." ucap orang botak yang berjalan menuju pintu rumah.
KRIIEEEETT!! pintu besar itupun terbuka, dan di perlihatkan semua orang kaya yang berada di dalamnya..

Demm!! lampu tiba-tiba mati dan terfokus pada seseorang yang berada di tangga.
"Yang terhormat, hadirin sekalian, kami telah mempersembahkan banyak makanan untuk kalian, dan segera, acara pelelangan akan segera di mulai!" ucap orang itu menggunakan Mic.
Waaa!!! banyak orang bersorak untuk itu..

"Ayo kita ke dalam Uruma" ucap orang botak itu.
"Ayo izaki, kita harus melapor ke Boss" ucap Uruma.

lalu mereka berdua melewati lorong yang menuju ke Lift, dan setelah sampai di atas, mereka langsung menuju ke ruangan Boss mereka..

Tok! Tok! "Permisi Boss." ucap Uruma.
"Masuklah." ucap orang itu, dan mereka berdua pun memasuki ruangannya, nampak ada sebuah papan nama di atas meja yang tertulis nama "Arton Gark" di mejanya..

"Maaf Boss mengganggu waktunya, kami ingin melapor bahwa salah seorang pembunuh bayaran yang Anda minta untuk membunuh seseorang berambut Hijau itu, gagal, dan kami kehilangan sinyal Handphonenya." ucap Izaki.
"Santai saja.." ucap Arton sembari menghisap Cerutu di mejanya..

GROO "Aku sudah mengirim 4 orang untuk membunuh pemimpin mereka." OOO!! ucap Arton dengan tatapan mata yang tajam.

di Cafe Meri Edrusse..
"Paman.. karna sudah malam aku ingin menginap ya!" ucap Catherine.
"Boleh, kamarmu di lantai atas ya, kau akan tinggal sementara di sana." ucap Mr. Kannedy.
"Baiklah, Terimakasih Paman." Tap! Catherine pun berjalan menaiki tangga, dan langsung menuju ke kamar di ujung lorong.

"Hmm.. sepertinya aku merasakan hawa kehadiran kuat di sekitar sini.." ucap Mr. Kannedy sembari berjalan menuju kantornya yang berada di bawah tanah.

lalu suasana menjadi sepi.. dan secara tiba-tiba semua pintu ruangan di Cafe tertutup besi tebal.

Tning!! bel pintu masuk berbunyi.
"Datang." ucap Mr. Kannedy yang menunggu di ruangan Bawah Tanah sembari memakai Jas anti peluru.

Tap! suara langkah kaki mulai terdengar..

"Kami sudah berada di tempat 'Target' sepertinya dia sedang tertidur." ucap salah seorang pembunuh bayaran dengan lambang Elang Hitam Putih di Baju tempurnya..

SROOOO!! Mr. Kannedy muncul dari kegelapan dengan wajahnya yang selalu tertutup bayangan..
GREKK!!//TRAKK!! lalu dia mematahkan leher salah seorang pembunuh bayaran yang berada di paling belakang.
SRETT!! semua orang bersenjata itu langsung menoleh ke arah Mr. Kannedy setelah mendengar suara tulang patah yang kencang itu..

DOR! DOR!! suara tembakan bertubi-tubi terdengar, sampai beberapa tetangga yang mendengarnya pun kaget dan menelpon polisi..

lalu perlahan-lahan suara tembakan itu mulai sedikit, dan tanpa ada yang tau bagaimana, Mr. Kannedy berhasil membuat pingsan 3 orang lainnya, dan merebut semua senjata api mereka..

"Cuih, Tentara bayaran cuma segini?" ucap Mr. Kannedy dengan setengah tubuhnya terkena sinar bulan..

D is Dead (Maid day for a secret mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang