Chapter 23

3 1 0
                                    

Deg!! Marie bergetar ketakutan..
Tut! "Aku akan menelpon polisi!" JRASH! lalu tiba-tiba ada sebuah pisau yang terlempar ke kepala orang ini, dan dia pun tewas..
"Ghiiyy!" kondisi mental Marie semakin down..

"KABUR NONA! KAMI AKAN MENAHAN MEREKA!! DAN TOLONG SEGERA PANGGIL POLISI!" ucap salah seorang yang menolong Marie..
"Ba.. Baiklah!" SET! DRAP! lalu setelah Marie mengambil Handphone orang yang tewas di sebelahnya itu, dia langsung berlari ke belakangnya..
"KITA BER 5 HARUS MENAHAN KELOMPOK SEBESAR INI!" ucap salah seorang yang bersemangat..
"IYAA!!" teriak yang lain, sampai membuat banyak warga yang lain mulai bermunculan.

"NGERIBETIN AJA BAPAK BAPAK!!" ucap orang bertopeng oni itu, lalu dia melempar sebuah pisau ke orang yang barusan memberi semangat, dan membuatnya tewas karna melemparnya tepat di kepalanya sampai tertancap, dan juga membuat mental empat orang lainnya down.
TAP! banyak warga keluar dari rumah mereka, dan membawa senjata rumahan mereka..

"Dasar.. MAKIN SERU AJA PESTANYA!!" ucap orang bertopeng Oni itu sembari mengeluarkan dua bilah besi seperti katana, dari lengan bajunya yang panjang..
TAP!! PATSS!! lalu dia berjalan, dan melompati 4 orang itu dengan mudah, ZRASSHH!! dan menebas leher mereka semua sekaligus..

Niiinuuuu!! suara sirine polisi terdengar..
PATS!! semua anggota bertopeng lainnya menghilang..
"Akan ku kejar kau lain kali.. Marie." Pats!

"MEREKA KABUR!!" ucap warga yang mulai berdatangan..

di tempat Marie..
DRAP! "HOSH!" Marie berlari sekuat tenaga setelah berhasil melaporkan kejadian itu ke polisi..
"HOSH.. sepertinya mereka gak ngejar lagi." ucap Marie..
"Huhh aku mau menginap saja lah di hotel dekat sini.." ucapnya sembari berjalan menuju Hotel sesuai arah dari Maps.

Niiuu!! Kriit! Drak! dua mobil polisi itu berhenti, dan keluarlah beberapa polisi yang langsung meng identifikasi tempat kejadian..
"Lagi-lagi pembunuhan berantai.. tapi, mereka tidak menandai tempatnya dengan huruf D?" ucap Charlyn yang melihat-lihat kondisi sekitar..

lalu ke esokan harinya di Cafe Meri Edrusse.. (Hari ke empat sebelum peperangan.)
"Ayo Lim! kau harus bantu ini." ucap Rosienna yang sedang merapihkan bunga..
"Oke sebentar."

Tap! "Kau gak ngapa-ngapain Farhan?" tanya Shiki sembari berjalan menuju dapur.
"Ini lagi nungguin mereka beres, trus tinggal make kalung dan buka toko." ucap Farhan.
"Oh begitu ya."
"Hallo Farhan~!" ucap Catherine yang sudah rapih dan menggunakan baju Maid..
"Waaah cantik banget~!" ucap Farhan yang matanya berbintang bintang..
"hadeuh." ucap Shiki.

"Zulfi.." ucap Mr. Kannedy yang muncul tiba-tiba dark ruangannya..
"Zulfi lagi di atas bareng Rei dan Hakuri." ucap Farhan..
"Huhh mereka ngapain sih, bukannya fokus kerja." keluh Mr. Kannedy.

di dalam sebuah ruangan yang gelap..
"Jadi.. kita mau ngapain sih di suruh kesini?" ucap Zulfi ke Hakuri yang agak heran.
"Kenapa coba." ucap Hakuri.
"Sepertinya kalian belum pernah menunjukkan bakat asli kalian ya." ucap Rei.
"Wah kau udah ngomong 9 kata.. horee." ucap Zulfi.
"di kira gw bisu apa?"

"Emang kenapa?" tanya Hakuri..
"Kalian masih seperti orang asing di mataku, sudah begitu, aku tidak pernah melihat kemampuan asli kalian, aku berterimakasih banyak setelah menyelamatkan ku, tapi jikalau kalian tidak menunjukkan kemampuan kalian, rasanya aku berada di ambang keraguan untuk menjadikan kalian rekan, dan juga kesetujuan untuk mengganggap kalian sebagai rekan." jelas Rei..

"Horee kau udah-"//"berisik." ucapan Zulfi terpotong oleh Rei yang muak.
"Singkat nya.. aku adalah pemakai benang, dan Zulfi adalah orang yang memiliki gelar One Man Army." jelas Hakuri..
Deg! "One man?"

"Iya, dia saat bertugas pertama kali, dia seperti kami semua, pecundang, dan juga tidak bisa apa-apa, tapi setelah terjadi sesuatu yang membuat indra perasaannya hancur total, sampai semua emosi yang dia miliki menghilang, dan hanya tersisa rasa kepuasan."

"Dan dia hanya puas ketika menyiksa, atau pun menghajar orang sebanyak yang dia bisa, lalu setelah itu, dia di tugaskan untuk menangkap 5 kelompok Gangster di sebuah kota bernama Bekengham."

"Dan dia berhasil melumpuhkan semua orangnya, dan sesuai kata-kata ku, musuhnya benar-benar lumpuh." ucap Hakuri..
Gleg! Rei menelan ludah..

"Makannya dari itu, dia sendiri pernah berkata."
"Selagi itu hanyalah rasa sakit, aku masih bisa menahannya dan terus melangkah kedepan." jelas Hakuri
"Jadi.." Rei sedikit terperangah.
"Dia benar-benar kuat, meski tercabik-cabik oleh senjata tajam sekalipun, jika dia tidak mengenai organ Vital, maka Zulfi akan terus bangkit, dan bangkit, dan bangkit, dan bangkit lagi, layaknya Zombie." jelas Hakuri..

D is Dead (Maid day for a secret mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang