Chapter 27

3 0 0
                                    

"Ke.. kenapa ya Mr. Kannedy?" ucap Rei dengan ragu.
SRET!! tangan Rei di tarik oleh Mr. Kannedy, dan di banting ke tembok..

"REI!!" teriak Lim, dan Farhan.
"KAU NGAPAIN SIH?!" ucap Mr. Kannedy.
"Ap-" SRET!! leher Rei di cekik oleh Mr. Kannedy.
"Kannedy!" teriak Marie.
"GGGHHH!!" DUAKKK!! kepala Mr. Kannedy di tendang oleh Rei, namun di tepis oleh tangan Mr. Kannedy yang satunya.
GREPP!!! Rei menggenggam tangan Mr. Kannedy sekuat tenaga..
"KAU JANGAN BELAGU DASAR BOCAH!!!" teriak Mr. Kannedy.

"𝙍𝘼𝘼𝘼𝘼𝘼𝘼𝘼𝘼!!!" Rei mengamuk, dan mulai menggenggam tangan Mr. Kannedy dengan sangat kencang..
"Woi Rei!" teriak Farhan.

DEGG!! "LEPASIN REI!!" ucap Mr. Kannedy yang mulai merasakan tulang tangannya retak..

GREGETEK!! tulang pergelangannya mulai bergeser..
"GGGHHAAAA!!!" Mr. Kannedy mulai melepas cekikannya..
"Ini becanda Rei!" ucap Mr. Kannedy..

𝙏𝘼𝙋!! satu langkah Rei berjalan..
Set! Mr. Kannedy menggenggam tangannya yang hampir mati rasa.
"..."

SRUAAKK!!! lalu tiba-tiba Rei melempar tiang untuk kantung cairan Infus ke arah Mr. Kannedy.

DRAAANGG!! "SUDAH REI!!" ucap Mr. Kannedy sembari menepis tiang itu..
DRETAAAKKKK!!! dagu Mr. Kannedy tertendang oleh Rei sampai berbunyi..

DUAKK!! BUGHH!! SRUATT!! KRATAAKK!! Rei meninju tubuh Mr. Kannedy meski dia tak bergeming, namun setelah Mr. Kannedy berusaha menyerang balik, dia dengan cepat menghindar, dan membengkokkan jari kelingking tangan kanan Mr. Kannedy dengan menendangnya..

"ANAK INI!!" ucap Mr. Kannedy yang mulai serius..
DUAKK!! lalu tengkuk Mr. Kannedy tertendang dengan sangat keras hingga tumbang..
"SIALAN!" ucap Mr. Kannedy yang ingin di hajar Rei..
SRET!! lalu sebuah pelukan di berikan kepada Rei oleh Shiki dari belakang..
"Terimakasih Rei! aku gapapa kok!" ucapnya yang tiba-tiba muncul dengan kabel infus yang masih menempel.
"Sudah ya~" ucap Shiki dengan nada lembut, dan membuat otot Rei langsung lemas..
"Uhh aku hanya berniat mengetes nafasnya dengan mencekiknya, tapi dia malah membengkokkan jariku, ya masih bisa di benerin sih." ucap Mr. Kannedy.

"Ihh makannya kalo becanda jangan segitunya ah." ucap Rosienna.
("Barusan dia mengeluarkan kemampuannya?") ucap Zulfi dalam hati.
Set! Tep!! Rei berbalik dan menepuk kapala Shiki.
"Syukurlah kau bisa mendapat penyembuhan, soalnya lukamu sudah lama tidak di obati." ucap Rei..
"Iya~" jawab Shiki.

Sret! Rei menggendong Shiki kembali ke ranjangnya..
"Eh?!" ucap Shiki yang agak malu.
"Gila, ganti jadi romance aja lah idup klean." ucap Farhan.
"Gausah banyak komen ah!" BONK!! ucap Rosienna sembari menggebuk kepala Farhan.
"Sakit juga pukulan lu."
"EMANG LO PIKIR GW SELAMA INI MUKUL GAADA RASANYA?" ucap Rosienna.

"Maaf ya Rei, ternyata kau sedikit lebih kuat ya." ucap Mr. Kannedy.
"Iya tak apa, lagipula aku tidak kuat, aku hanya menunjukkan sedikit kemampuan ku." ucap Rei sembari memasang kembali kabel Infus..
"Iya.." ucap Mr. Kannedy.

Lalu mereka para wanita ikut merawat Shiki dan Marie, sementara Lim, Farhan, Zulfi dan Rei di tugaskan untuk menjaga Cafe sampai mereka kembali..

malam harinya, lebih tepatnya pukul 11 malam, dimana Mr. Kannedy dan yang lain sudah tertidur..
DRRTT!! Handphone Rei berdering karena di telfon oleh seseorang..
Tuk! lalu Rei mengangkatnya..
"Iya?" ucap Rei..
{"Temui aku di air mancur dekat Rumah Sakit."} ucap seorang wanita di Telfon.
lalu Rei bergegas ke sana, dan setelah sampai di depan Rumah Sakit, dia langsung berlari menuju halaman belakang Rumah Sakit itu.

"HOSH.. ada apa?" ucap Rei yang terengah-engah..
"Akhirnya.. aku memiliki waktu hanya berdua dengan mu." ucap Sesosok wanita dengan rambut berwarna hitam pendek.
Sraa!! tempat mereka di sinari oleh cahaya terang dari bulan..
dan sosok itu, memiliki warna mata berwarna merah..dan dia adalah.. Shiki

"Ada apa?" ucap Rei dengan nada khawatir..
"Aku ingin bilang sesuatu, yang serius, dan tak bisa ku pendam lagi." ucapnya.

D is Dead (Maid day for a secret mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang