Chapter 24

2 1 0
                                    

di masa lalu Zulfi..
"KABUR ZULFI!" teriak Hakuri..
SSSHHHHH!! api melalap kantor polisi mereka..
"Aku tak apa kok!" ucap Zulfi sembari berdiri..
"Selagi nyawa ku masih ada, mereka jangan pernah berharap untuk bisa bertemu keluarga mereka." ucap Zulfi dengan luka tembakan di sekujur tubuhnya, dan tetap, semua tembakannya tidak mengenai organ dalam ataupun tulangnya.. dan setelah Zulfi berdiri, terlihat bolongan dari cahaya api yang melewati luka tembakan Zulfi..

"Soalnya ini sangat seru!" ucap Zulfi..

kembali ke Zaman sekarang..
Hakuri, Rei, dan Zulfi pun turun ke dapur, dan membersihkan tangan mereka, dan kembali bersiap-siap sebelum Cafe di buka..

lalu setelah mereka siap dan para laki-laki menggunakan Kalung pengubah suara dan baju maid perempuan pun, mereka akhirnya membuka Cafe itu..

Tning! "Waahh!! pelayannya banyak!!" ucap para pelanggan yang mulai berdatangan..
Waa!! banyak orang terutama laki-laki yang senang setelah datang ke Cafe ini..
"Mau pesan apa Mbak? Mas?" tanya Farhan sembari mengeluarkan NoteBook kecil dari saku bajunya.
lalu keadaan semakin ramai, meski begitu Mr. Kannedy yang berada di bawah tanah, dia tidak merasa senang, bahagia, atau sedih sekalipun, dia hanya merasa hampa..

Tning! "Selamat pagi." tiba-tiba ada seorang wanita yang masuk dengan cepat ke Cafe, dan Lim menyadarinya..
"Ah selamat datang kembali.. Charlyn." ucap Lim.
"Siapa?" Charlyn curiga..
"Ahh itu.. anu." ("Gawat gw lupa!") ucap Batin Lim
"Kamu Lim ya?" ucap Charlyn yang peka..
Deg! Shiki, dan Farhan kaget karna Charlyn dapat mengenalinya..

"Soalnya rambut mu ungu, dan wajah mu juga mirip, meski kamu memakai Wig ya.." Tep! tangan Charlyn di tarik, dan di bawa ke lantai atas..

"Dia sangat hebat dalam mengenali ya." ucap Shiki.
"Kayanya.. dia bukan warga biasa." ucap Farhan yang curiga..

Drak! Lim membawa Charlyn ke kamar Catherine..
"Aduh, kenapa Lim?" tanya Charlyn.
"Apa kau kecewa setelah melihat ku?" ucap Lim sembari menundukkan kepalanya..
"Ah, enggak kok, aku gak kecewa.. lagi pula, aku mendukung apa yang kau lakukan, dan aku juga, menyukai semua hal yang berhubungan dengan mu." ucap Charlyn dengan wajah yang agak merah.
Set! "Benarkah?" ucap Lim yang kembali menatap Charlyn.
"Heem betul!" ucap Charlyn..
"Terimakasih!" ucap Lim.

"Oh iya.." Set! Charlyn tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke Lim, dan mereka berdua, berciuman..
"EH!" Lim yang kaget dengan wajah yang tersipu malu itu terkejut dan mendorong Charlyn..
"Hihihi.." Charlyn tertawa senang dengan reaksi Lim.
("Ah.. ini sulit.. dia mengambilnya..") ucap Lim..

lalu mereka berdua pun keluar dari kamar, dan turun lagi, namun dengan keadaan Lim yang canggung untuk menatap Charlyn.
"Dari mana aja Lim?" tanya Farhan.
"Bukan apa-apa." ucap Lim.
"Ini anak ngapa dah, daritadi mukanya gak keliatan, angkat napa muka lu." Set! setelah Farhan mengangkat wajah Lim, terlihat wajah Lim yang sangat merah..
"Wah ada apa nih~" ucap Farhan.
"Ya.. Begitu." ucap Lim sembari menatap Charlyn yang sedang bercanda dengan Shiki.

("Ya ampun.. sungguh mengejutkan.")  ucap Lim dalam hati sembari memegangi kepalanya..
"Hihi." ucap Charlyn yang tersenyum ke arah Lim.

D is Dead (Maid day for a secret mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang