Chapter 30

28 1 0
                                    

di tengah derasnya hujan di pinggir kota Structural..
"Aku kedinginan, tapi aku tak tau harus meneduh dimana." ucap Marie..

NIIIIIIIUUUUUUUUUUUU!!!! sirine di lima kota berbunyi dengan keras, membangunkan setiap warganya..

["Para warga sekalian, akan segera terjadi sebuah bentrokan antar kelompok bersenjata! Harap warga yang masih memiliki keluarga untuk mengungsikan diri ke Bunker terdekat!"] suara Hwang Jyun dari pengeras suara di lima kota..
["Kami ulangi, dan kami beritahu, ini bukan latihan!"] ucapnya, sembari mengulang peringatan..

"Ada apa ini?" ucap Marie yang menjadi panik..
BREEMM!! banyak mobil mengantri untuk kabur dari kota..
DRAP!! "Ayaah!!" dan banyak orang berlarian dengan perasaan yang panik.

di Cafe Meri Edrusse..
CTAK!!! "Kalian siap?" ucap Farhan sembari mengenakan Armor.
"Farhan, Rosienna, Lim dan Shiki, kalian harus bertemu dengan divisi yang di pimpin oleh Mr. Kannedy di dekat gedung Pemerintahan Daerah, kalian harus ke sana, kami bertiga akan menyusul nanti." ucap Zulfi.
"Baiklah!" jawab Farhan
("Aku harap Marie baik-baik saja.") ucap Shiki dalam hati..

di tempat Marie yang sekarang sudah jauh dari kota..
"HOSH.. Aslinya ada apa sih?" ucapnya sembari menoleh ke belakang dan terengah-engah.
DDRRRRR!!! ada suara seperti Eskavator yang ramai, juga beberapa mobil dan Helikopter, dari belakang Marie..

Set! "APA INI?!" ucapnya sembari melihat divisi militer dengan jumlah yang besar.

di tempat Charlyn..
KRIIINNGGG!! lonceng bahaya berbunyi, dan membuat semua petugas polisi berjalan kesana kemari..
"Coba Charlyn! Kau cek Kamera CCTV di jalan balai kota! ada berapa ancaman yang sebenarnya sedang terjadi!" ucap kepala direktur..
"BAIK!!" ucapnya sembari memeriksa CCTV..

DEG!! dia kaget setelah melihat banyak warga panik, namun terlepas dari semua itu, dia melihat Lim bersama dengan Farhan, Rosienna dan Shiki yang berlari menuju satu arah dengan cepat..
"Dia mau kemana di situasi genting seperti ini?!" ucap Charlyn..

kembali ke Marie..
GLEG!! Marie menyadari sesuatu, dan jelas, dari jumlah mereka, dia menyadari bahwa mereka adalah orang-orang yang sepertinya di maksud kan di pengeras suara barusan..
DRAP!! dia berlari menuju kembali ke kota..
("YANG BENER AJA?!") ucapnya sembari berlari.

BREEMM!! dua mobil mengejarnya..
"SIALAANN!!" teriaknya..

DORR!! kakinya tertembak..
BRUK!! "PERSETAN DENGAN RASA SAKIT!!" ucapnya yang semakin panik setelah terjatuh, dan berusaha berdiri dan berlari lagi menuju kota..

"Tembak saja dia." ucap salah seorang yang berada di mobil lapis baja itu.
"Baiklah!" SRET!! dia langsung mengarahkan senjata mesin ke arah Marie..
"HAH!! HAHH!!" Marie berlari sekuat tenaga dengan kaki yang terluka..
BREEMM!! mobil itu terus mengejarnya..

"SIA-!" DORRR!! dua peluru di tembakkan dari Senapan Mesin, dan mengenai badan Marie, bahkan sampai menembus..
BRUK!! dia terjatuh..
("Jadi begini ya.. akhir hidup ku?) ucapnya sembari memejamkan matanya..
BREEEMM!! mobil itu berhenti mengejar Marie, dan bergerak menuju kota..
("Kalau tau begini..") CRATT!! darahnya muncrat ke rumput di sekitarnya..
SRET!! dia menggenggam Kalung kenangannya, dan melihatnya..
("Ternyata.. hidup ini.. tidak buruk juga.. meski aku.. berakhir dengan cerita yang berbeda.") ucap Marie, dan dia pun menutup matanya, dengan darah yang menyebar, di tambah hujan semakin lebat..

ZROOOO!! Arton yang berada di Helikopter merasa kasihan dengan Marie yang mati..
"Kasian banget.. kayanya dia habis sakit hati, eh malah mati." candanya sembari menghisap Cerutunya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D is Dead (Maid day for a secret mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang