Chapter 15

15 1 0
                                    

Lim dan Charlyn pun membicarakan tentang masa lalu mereka..
"Dulu waktu kita satu sekolah, hanya aku yang mengetahui keberadaan mu ya." ucap Lim.
"Iya! aku bersyukur bisa bertemu dengan mu hari itu." ucap Charlyn.
Blush!! Lim wajahnya mulai memerah.

"Sebentar.." ucap Lim, lalu dia langsung menarik nafas dalam dalam.
"Oke sudah.." ucapnya sembari menghela nafas.
"Humu." ucap Charlyn sembari mengangguk.

"Oh iya.." Set! Lim merogoh sakunya, dan mengeluarkan Handphone.
"Aku masih memiliki foto mu loh!.. nih!" ucap Lim sembari menunjukkan Foto Charlyn yang masih sekolah..

"Lihat, kau terlihat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat, kau terlihat cantik." ucap Lim..
Blush!!! wajah Charlyn memerah dan dia pun menundukkan kepalanya.

"Kenapa?" Set! tiba-tiba Lim di tunjukkan fotonya saat masih di sekolah.
"Lihat, ke-keren.. bukan?" ucap Charlyn yang agak canggung.

"Iya, dulu aku sangat cocok ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, dulu aku sangat cocok ya.." ucap Lim sembari menempelkan HP mereka.
dan tanpa sengaja, tangan mereka bersentuhan, dan mereka berdua langsung menarik tangan mereka..
"Ma.. Maaf!" ucap Charlyn yang menundukkan kepalanya.
"Hmm.. Gapapa kok." ucap Lim yang melihat ke atap.

"aww, sosweet banget sih mereka, kaya di novel romantis aja." bisik Shiki ke Farhan.
"iya." ucap Farhan.
"kau kapan?" Bonk! ucap Farhan, dan Shiki tiba-tiba wajahnya memerah, dan menonjok kepala Farhan.
"berisik ah." ucap Shiki.

lalu beberapa menit berlalu, dan Charlyn memutuskan untuk pergi kembali, namun dia memberi Lim nomor telfonnya.
"Ku harap dia mau datang lagi." ucap Lim sembari melambai-lambaikan tangan ke arah Charlyn yang mulai berjalan menjauh.

Set! Lim menaruh kertas dengan nomor telfon Charlyn di saku bajunya, dan berjalan masuk Cafe.
Tning! "Fyuhh.. sekarang aku mau bertanya.. kemana Rei?" tanya Lim.
"OH IYA!" teriak Farhan dan Shiki yang baru ingat.
lalu Farhan dan Shiki berjalan menuju ruangan bawah tanah..
"Mereka ini." ucap Lim yang agak emosi sembari menggaruk-garuk belakang kepalanya.

Tap! "Hoaamm.. Lim kau melihat Mr. Kannedy nggak?" ucap Catherine yang baru bangun.
"Kurang tau.." ucap Lim sembari merapihkan meja makannya.
Dap! "Rei kemana jir?" ucap Farhan dengan wajah yang agak sedih.
"LAGIAN LU ANEH-ANEH AJA NGELEMPAR ORANG!" teriak Shiki.
"Ya maap." ucap Farhan.

"Halo semuanya" ucap Catherine yang masih di tangga sambil mengusap-usap matanya.
"Halo~!" ucap Shiki dan Farhan.
Krieet!! "Ku kira tadi pintunya otomatis" ucap Hakuri sembari merapihkan rambutnya.
"Iya." ucap Rosienna, dan mereka berdua melihat ke arah tangga.

"Kamu siapa?" tanya Rosienna ke Catherine.
"Hahmm~?" ucap Catherine yang masih menggaruk-garuk perutnya.
"Eh." Shiki terperangah melihat Catherine.
"Eh." Farhan ikut terperangah juga.
"Eh." begitu juga dengan Lim
"Eh." dan Catherine juga.
"Eh." Rosienna juga.
Set! Hakuri menoleh ke tangga, dan melihat Catherine.

"Oh! Halo Catherine!!" sambut Hakuri sembari melambai-lambaikan tangannya.
"Hmm~ Halo!" ucap Catherine yang masih setengah bangun.

"Kau siapa?" ucap Shiki, Farhan, Rosienna, dan Lim.
"Ara~ kalian belum melihatnya ya." ucap Hakuri.
"Oh! aku mengingatnya!" ucap Rosienna.
lalu Rosienna menceritakan tentang bagaimana dia mengenalnya.

lalu setelah hari beranjak gelap, di suatu Cafe di kota sebelah..
Tning! suara pintu Cafe terbuka.
"Selamat datang.. Mr. Kannedy." ucap seorang wanita dengan wajah yang tertutup bayangan Topinya, yang tengah duduk bersama beberapa orang yang wajahnya tak terlihat.

"Selamat datang.. Mr. Kannedy." Sambut Nona Berliana.
Set! Mr. Kannedy masuk ke Cafe, dan di kawal oleh Zulfi dan Rei.
Set! lalu Mr. Kannedy duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Lalu bagaimana? apa kalian mau membantu ku jika perang antara Mata-mata melawan Prajurit Bayaran pecah?" tanya Mr. Kannedy.
"Tentu.. siapa yang tidak mau." ucap Wanita yang menggunakan Topi itu..

"Aku harap, ini hanya sekedar percobaan pembunuhan, dan bukan peperangan, karna jika memang benar ini adalah ajakan pertempuran." Brak! ucap Mr. Kannedy sembari menggebrak meja.

"Maka aku tidak akan segan-segan melawan kalian semua." ucap Mr. Kannedy dengan tatapan mata yang menyala dalam gelap.

D is Dead (Maid day for a secret mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang