Keesokan hari nya, sebelum berangkat ke caffe shani membantu ibu nya dulu membuat kue untuk dijual.
"Yg semalem itu siapa nak.?" tanya sarah.
"Gracio bu, temen kampus shani" ucap shani.
"Ohh temen kirain.." ucap sarah tanpa melanjutkan omongannya.
"Baik yah dia" ucap sarah lagi.
"Iya bu, shani jadi gak enak dia jadi tau keadaan shani" ucap shani.
"Udah gapapa, sana gih siap2 berangkat udah jam 8 ini" ucap sarah.
Ditengah perjalanan menuju caffe shani melihat seseorang kaya kenal orang itu berboncengan dengan cewe lain.
"A ayah" lirih shani, hatinya sakit melihat ayahnya mesra sama cewe lain, walaupun ayah sama ibunya sudah bercerai tapi entah kenapa ia mersa sakit melihat pemandangan itu.
"Keluarga ku udah berantakan, semoga hidupku belum seberantakan itu" batin shani.
Shani dengan fokus didepan komputer sampe gak sadar ada orang yg merhatiin dia.
"Kalo lagi fokus cantiknya nambah" ucap cio yg menatap shani dengan senyum manis nya.
"Astagfirullah ngagetin aja" ucap shani yg kaget melihat gracio di depannya.
"Lo ngapain disituh.?" tanya shani.
"Hoki banget gue shan." ucap cio
Shani mengangkat sebelah alisnya dia tidak ngerti maksud dari ucapan cio.
"Iya hoki banget, bisa melihat bidadari sedeket ini" ucap cio.
"Stop cio, lo mau ngapain disini.?" ucap shani
"Mau liatin bidadari" ucap cio.
Shani memutar matanya malas lalu menghiraukan cowo didepannya ini dengan kembali kerja.
"Woy cio sini lo, jangan gangguin shani kerja" teriak deo.
"Ck" cio berdecak kesal lalu duduk kembali bersama temen2 nya yg kebetulan lagi nongkrong di caffe itu.
"Lo kalo suka sama shani jangan gituh banget yo" ucap daniel.
"Kenapa emangnya.?" tanya cio.
"Takutnya dia malah risih yo dan gak mau dideketin lo" ucap daniel lagi.
"Hufffttt terus gue harus gimanaa lagi, gue bener2 tulus sama diaa" ucap cio frustasi.
"Sabar aja elah kalo jodoh juga bakal dipermudah jalannya" ucap Ello.
Gracio melamun memikirkan kenapa shani selalu nolak dirinya apa dirinya bukan selera shani ya.
***
Jam 10 malem shani langsung beres2 untuk pulang kerumah setelah seharian kerja.
Ketika keluar caffe shani melihat mobil yg ia kenali, tapi ia hiraukan dan berjalan melewati mobil itu.
"Shani" ucap cio yg keluar dari mobil.
Shani menengok kebelakang dan melihat gracio yg berjalan mendekatinya.
"Gue anterin pulang ya" ucap cio.
Shani melihat sekelilingnya lalu menatap cio kembali.
"Lo ngapain malem2 masih disini.?" tanya shani.
"Nunggu lo" ucap cio
"Buat.?" tanya shani.
"Nganterin lo pulang, ayok keburu malem banget" ucap cio
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Luka
DiversosLangsung baca aja dah.. Banyak kata kasar dan kekerasan.