42

1.5K 209 10
                                    

Usia kandungan shani sekarang memasuki bulan ke 4, yg mana perutnya sudah keliatan buncit. Temen2 shani yg belum mengetahui kabar kalo shani sudah menikah dan sedang hamil kaget ketika mendengar kabar ketika minggu lalu mereka ketemu karna celine yg lagi pulang ke indo.

Tapi yg lebih kaget dan tidak bahagia mendengar kabar itu jelas siska, karna ia belum menyerah untuk mendapatkan gracio tapi harapan nya sirna ketika mengetahui fakta bahwa cowo yg ia sukai sudah menjadi hak milik sahabatnya, awalnya ia ingin egois untuk tetap merebut gracio, tapi setelah melihat dengan kepalanya langsung kalo cinta dari mereka tidak main main dan ia bakal kalah telak.

Hari ini shani dan gracio tengah bersiap siap untuk menghadiri acara ulangtahun eyang gracio yg mana disana pasti bakal ngumpul semua keluarga gracio dan tentunya ini hal pertama bagi shani.

Ada sedikit ketakutan untuk menghadiri acara ini ia takut tidak diterima dengan baik di keluarga suaminya, bahkan mami nya saja masih belum menerima ia sebagai istri dari anaknya.

Begitupun dengan gracio dia sebenernya sudah bilang kalo mereka tidak usah hadir, tapi shani keukeuh pengen hadir karna ia merasa tidak enak kalo mereka tidak hadir. Gracio cuman khawatir istrinya sakit hati sama keluarganya lagi.

"Sayangg kayanya aku demam deh pusing banget kepala aku" ucap cio memegang kepalanya.

Shani yg sedang mentacap wajahnya dengan make up menengok ke suaminya yg sedang duduk diatas kasur.

"Akting kamu gak bagus sayang" ucap shani melanjutkan kegiatannya.

"Huffftttt keliatan banget emang.?" gumam cio.

Cio berdiri dan menghampiri shani dia berdiri dibelakang shani melihat istrinya lewat cermin.

"Its okey sayang, kamu gak usah khawatir" ucap shani meyakinkan.

"Aku takut" lirih cio.

"Sini" ucap shani menarik tangan cio untuk berjongkok didepannya.

"Kalo kamu takut kaya gini aku harus berlindung ke siapa.? Aku harus berpegang kesiapa kalo kamu kaya gini.?" ucap shani menangkup kedua pipi cio

Cio memejamkan matanya menikmati usapan lembut dipipinya.

"Kalo kita menghindar terus seperti ini bakal seperti ini terus tidak ada kemajuan dan aku gak mau itu, kita hadapin sama sama ya aku cuman butuh kamu selalu ada disamping aku ketika kekhawatiran kamu terjadi kepada aku" ucap shani.

Cio mengangguk "iya sayang maafin aku ya, aku terlalu khawatir" ucap cio.

"Iya gapapa, udah ya aku lanjut make up lagi, kamu cepet ganti bajunya" ucap shani dan cio mengangguk patuh.

Shani menatap kagum pada rumah mewah didepan nya ini.

"Yuk masuk" ucap cio menggenggam tangan shani.

Banyak orang didalam sana dengan aktifitas nya masing2. Cio langsung menuntun shani langsung ke eyang nya tanpa memperdulikan sodaranya yg menatap ia dan shani.

"Eyang" ucap cio yg langsung menyalimi tangan eyang nya dan mencium kedua pipi eyang nya.

"Ehh ini cio ya, yaampun hampir eyang gak ngenali kamu loh" ucap eyang

"Iya,eyang kenalin ini istri cio namanya shani" ucap cio mengenalkan shani.

"Hallo eyang aku shani" ucap shani mencium tangan eyang.

"Loh kamu udah nikah.? Kenapa eyang gak tau" ucap eyang kaget.

"Hehehe maaf eyang nikah nya cuman sederhana karna ada satu dan lain hal nanti cio ceritain" ucap cio.

Lika Liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang