14 | Mabuk berat

3.1K 97 1
                                    

Mata Austin membulat lebar ketika bibirnya beradu dengan bibir lembut Krystal sepenuhnya, tangannya reflek menahan pinggang Krystal agar wanita itu seimbang, tetapi kedua tangan Krystal yang berada di kedua pipinya semakin menekan pipinya sembari semakin menempelkan bibir mereka. 

Austin belum sempat menghentikan aksi wanita yang merupakan istrinya itu, tetapi Krystal terlebih dahulu berhenti dan langsung masuk ke pelukan Austin sembari memeluk Austin erat dengan mata yang terpejam akibat mabuk. 

“Ayo, kita pulang dari sini!” gumam Krystal. Sekarang dia melemahkan tubuhnya sepenuhnya pada tubuh Austin dan posisinya duduk di atas paha pria itu. 

“Tidak bisa. Tunggu sebentar, aku sedang membahas hal penting bersama teman-temanku,” jawab Austin. Sebelah tangannya membalas pelukan Krystal, sebelah lagi memperbaiki pita di belakang kepala Krystal. 

“Hal penting apa? Dari tadi kalian selalu membahas kakakku!” rengek Krystal, dia menautkan bibir dan matanya masih terpejam, dengan wajah yang terlihat sangat memerah. 

“Kata siapa? Sekarang kami sedang membahas tentang bisnis. Atau, apakah kamu cemburu?” 

Krystal langsung berdiri dengan sempoyongan dan menatap Austin yang siaga mengarahkan tangan berjaga-jaga jika dia jatuh. 

”Aku tidak cemburu jika kalian membahas kakakku. Tapi aku tidak setuju dibanding-bandingkan. Aku tidak suka dibandingkan dengan kakakku karena kami kakak adik!” seru Krystal sembari sempoyongan dan jarinya menekan-nekan dada Austin. 

Detik berikutnya, dia kembali menjatuhkan tubuhnya di atas pangkuan Austin. Austin dengan sigap melingkarkan tangan Krystal pada tubuh Krystal, kemudian memeluk dan mengusap kepala Krystal dengan lembut agar wanita itu tenang. 

Teman-temannya hanya melemparkan senyuman meledek satu sama lain. 

“Dia memang tidak seperti Cindy yang kuat minum, tapi dia sangat menggemaskan. Kau seperti tengah membawa adikmu daripada istrimu, Austin,” ledek teman Austin yang lain, tetapi Austin tidak mempedulikannya.

“Tiba-tiba aku menginginkan kekasih yang usianya jauh lebih muda dariku juga. Jika aku di posisi Austin, aku akan mati kegemasan setiap hari,” sahut yang lain. 

“Tapi, ngomong-ngomong apakah kau sudah mencoblosnya?”

“Pertanyaan kalian sangat tidak penting, ayo lanjutkan pembahasan kita sebelumnya!” perintah Austin. 

Mereka kembali ke topik pembahasan mereka sebelumnya yang merupakan tentang bisnis, tetapi selama itu tangan Krystal sama sekali tidak bisa diam, tangannya terangkat dan menarik pipi Austin. 

Sesekali juga memainkan hidung mancung Austin dan memasukkan jarinya ke dalam hidung Austin, membuat Austin langsung menangkap tangannya dan menahannya. 

“Ummm … lepas!” gumam Krystal. Menarik tangannya dari Austin dengan kuat, kemudian kembali bermain di wajah Austin, tetapi kali ini dia tidaklah bar-bar seperti tadi, melainkan mengusap bibir Austin dengan lembut.

Usapan itu dengan perlahan turun ke leher Austin dan saat ini Krystal fokus pada jakun Austin yang bergerak naik-turun ketika pria itu tengah berbicara. 

Lama menatap jakun tersebut. Dia pun sedikit meninggikan tubuhnya dan mendekat, lalu menjilat jakun Austin. Hal itu membuat Austin seketika berhenti berbicara dan napasnya langsung memberat. 

Ketika Austin menjauhkan dan menghentikan aksi Krystal, wanita itu malah merengek dan kembali mendekatkan wajah pada leher Austin, lalu kembali menjilat jakun Austin. 

Istri Pengganti (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang