3 | Sebuah godaan di depan mata

4.8K 135 0
                                    

Cukup lama Krystal berada di kamar mandi karena dia harus menghapus terlebih dahulu make-up tebal yang menempel pada wajahnya. 
Dia kesulitan untuk menghapusnya karena dia tidak membawa cairan pembersih make-up, hingga dia membersihkannya hanya menggunakan air biasa saja.

Setelah semuanya benar-benar bersih, barulah dia mengelap tubuh lelahnya dengan handuk, kemudian baru mengenakan pakaian yang diberikan oleh Austin tadi. 

Austin memiliki tubuh yang cukup tinggi dengan otot-otot keras yang menghiasi tubuhnya, karena itulah memakai kemeja Austin serasa memakai pakaian yang oversize menurut Krystal. 

Sebenarnya Krystal belum pernah melihat tubuh naked Austin, tapi itu menurut spekulasinya yang melihat postur tubuh Austin yang sangat tegap, dan gagah. Krystal juga menebak tinggi suaminya itu di atas 185cm. Benar-benar tinggi untuk Krystal yang hanya memiliki tinggi 160cm saja.

Sebelum keluar dari kamar mandi, Krystal kembali melihat kepada barang-barang yang ada di kamar mandi. Di sana terdapat sabun-sabun yang sepertinya dipersiapkan oleh Austin untuk kakaknya, tapi tadi dialah yang menggunakan sabun itu.

Menurut pendapat Krystal, Austin sangat mencintai kakaknya—Cindy, terlihat dari cara Austin memperlakukan kakaknya ketika dia ke rumah. 

Begitu juga dengan kakaknya sendiri, kakaknya juga sangat mencintai Austin, karena kakaknya pernah bercerita kepadanya bahwa kakaknya sangat mencintai pria itu. 

Tapi kenapa kakaknya kabur dari pernikahan yang sudah sangat lama ditunggu-tunggu. Selain itu, Austin dan Cindy juga sudah lama berpacaran; kurang lebih tiga tahun.

Lelah dengan pikirannya sendiri yang tidak menemukan jawaban, Krystal memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang masih terlihat sangat seksi. Menurutnya biasa saja, tapi tidak dengan Austin yang melihat tampilannya saat ini. 

Di mana saat ini dia sedang memakai kemeja putih Austin yang terlihat sangat kebesaran, tapi walaupun demikian kemeja itu tetap tidak mampu menutup bagian paha mulusnya, ditambah lagi kemeja itu sedikit terangkat karena dia sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Austin menelan ludah, kemudian menggelengkan kepala dan kembali fokus dengan laptopnya, dia tidak akan melakukan hubungan suami istri, jadi dia akan mengisi malamnya dengan mengurus pekerjaannya yang tertunda.

"Kak ...."

Suara lembut Krystal mengalihkan atensi Austin dan memandang Krystal dengan wajah datar. "Hm?"

"Aku tidak tau kenapa Cindy kabur dari pernikahan kalian, tapi aku yakin Cindy pasti memiliki alasan. Cindy sangat mencintai kakak," jelas Krystal dengan berhati-hati, takut Austin akan mengamuk karena dia membahas kakaknya dalam keadaan Austin yang masih marah tentang kaburnya kakaknya dari pernikahan.

"Tidurlah!" bukannya menjawab ucapan Krystal, Austin malah menyuruh Krystal untuk tidur.

Tidak ingin berucap lagi, Krystal pun menuruti perintah Austin. Dia mengambil posisi di samping Austin yang sedang duduk, kemudian dia merebahkan tubuhnya dan menutup sebagian tubuhnya dengan selimut. 

Ada perasaan deg-deg-gan, aneh, tidak nyaman dan segala macamnya ketika dia berada pada posisi saat ini. Seharusnya yang mengisi ranjang di sebelah Austin adalah kakaknya, tapi kenapa malah dia yang mengisinya?

Istri Pengganti (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang