9 | terlihat dingin tapi perhatian

3K 128 1
                                    

Aura dingin yang dilontarkan Austin terasa sangat menusuk. Matanya menatap tajam, tangannya mengepal erat dan dia membawa langkah yang tenang tapi penuh bahaya ke arah Krystal yang saat ini masih dipeluk oleh Robert. 


Seketika Krystal langsung mendorong tubuh Robert dengan kuat karena dia tidak ingin Robert menjadi sasaran Austin lagi. 

"Sudah aku katakan, jangan dekati aku lagi! Pergilah! Kamu harus segera pergi dari sini!" seru Krystal kepada pria yang merupakan kekasihnya itu. 


Ancaman yang pernah dilontarkan oleh Austin berputar di kepalanya dan dia takut Austin benar-benar akan melakukan ancaman itu. 


"Aku tidak akan pernah menjauhimu, Krystal! Akulah yang sedari awal kekasihmu. Bahkan hubungan kita sudah lama, dan dia adalah kekasih kakakmu."

Bugh! 

Sebuah pukulan keras melayang di rahang Robert, membuat Krystal terkejut dan seketika panik melihat hal itu. 

"Austin, aku mohon jangan lakukan itu! … Robert, cepatlah lari dari sini!" seru Krystal. 

Ketika Austin hendak mendekati Robert kembali, Robert dengan cepat melarikan diri dari sana. Dengan terburu memasuki mobil dan meninggalkan basement. 

Sementara itu, saat ini Austin membawa tatapan tajamnya kepada Krystal, menatap Krystal dengan aura dingin yang mencekam. Membuat tubuh Krystal bergetar karena ketakutan. 


"Kamu lupa dengan apa yang aku katakan?" tanya Austin dengan suara dingin, mendekat ke arah Krystal. 

"Ak-aku tidak sengaja bertemu dia di sini. Ka-kami tidak bersama dan juga tidak seperti yang kamu bayangkan," jelas Krystal dengan suara yang bergetar. 

Sebelah alis Austin terangkat, tatapannya masih tertuju kepada Krystal. "Tidak sengaja bertemu? Pulang larut malam dan berpelukan dengannya apakah itu tidak sengaja bertemu? … Kamu benar-benar melewati batasmu, Krystal! Jangan salahkan aku bahwa ancamanku hari itu bukanlah main-main!" 

Austin mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. Seketika membuat Krystal panik dan langsung menghampiri Austin sembari mengambil cepat ponsel Austin dengan tangan yang bergetar. 


"Apa yang kamu lakukan?" tanya Austin dengan tatapan tajam. 


"Aku benar-benar tidak ada hubungan apa-pun lagi bersama Robert. Aku sudah memutuskan hubungan dengannya sedari kamu memintanya dan aku juga berusaha menjauhinya, karena itulah dia menemuiku ke sini," jelas Krystal. Terlihat jelas ketakutan di wajahnya. 

"Kamu pikir aku akan percaya? Aku melihatmu dengan mata kepalaku sendiri kamu pulang larut malam dan berpelukan dengan pria itu. Apakah kamu beranggapan bahwa aku buta? Atau yang aku lihat tadi adalah halusinasi?" Austin menyeringai tipis, semakin membuat Krystal bergetar ketakutan. 


"Ak-aku seharian berada di rumah keluargaku. Aku pulang karena ingin mengetahui kabar Cindy. Aku benar-benar tidak berbohong kepadamu! Jika kamu tidak percaya, aku bisa menghubungi ibuku!" Dengan tangan yang bergetar, Krystal merogoh ponselnya di tasnya dan menghubungi keluarganya, tetapi tidak ada jawaban dari keluarganya. 

Tangannya kian bergetar memegang ponsel, dia terlihat panik dan berharap anggota keluarganya menjawab teleponnya, tetapi sama sekali tidak ada yang menjawab. Sehingga, air matanya jatuh begitu saja dan dia menangis karena ketakutan. 

Istri Pengganti (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang