13 | Ciuman pertama

4.3K 124 1
                                    

Austin dan Krystal tidak langsung pulang ke penthouse mereka. Setelah dari taman, mereka memutuskan berkeliling hingga sore, dan ketika matahari sudah terbenam Austin mendapatkan ajakan perkumpulan dari teman-temannya di sebuah club. 

“Teman-temanku ingin mengajakku bertemu. Kamu ingin ikut?” Austin mengalihkan pandangan kepada Krystal yang duduk di sampingnya.

”Memangnya tidak masalah?” tanya Krystal. Sebab, setahunya selama ini Austin hanya mengajak Cindy, dan teman-teman Austin hanya mengenal Cindy. 

Dia tahu hal itu karena dulu Cindy sering bercerita kepadanya, bahkan tidak jarang dia menjadi korban sebagai tukang buka pintu ketika kakaknya itu pulang malam bersama Austin. 

“Tentu tidak masalah. Jika kamu tidak keberatan, kita akan pulang dulu bersiap-siap,” jawab Austin. 

Krystal terdiam selama beberapa saat, tetapi detik berikutnya dia pun mengangguk. “Baiklah, aku ingin ikut,” jawab Krystal. 

Austin pun mengangguk. Kemudian dia mengendarai mobilnya kembali ke penthouse dan parkir di basement. 

Mereka berjalan sejajar menuju lift setelah keluar dari mobil, tetapi lagi-lagi mereka bertemu dengan pria mesum yang melirik-lirik Krystal tadi pagi. 

Austin pun dengan siaga menarik Krystal ke arahnya dan berdiri di belakang wanita itu sembari tangannya diletakkan di atas kedua bahu Krystal. 

Sehingga saat ini mereka lebih seperti pasangan yang sedang pacaran, bukan suami istri. Sedangkan Krystal sibuk dengan ponselnya, melihat foto-foto mereka hari ini. 

Bagi Krystal baru kali ini dia memiliki foto berdua bersama Austin, biasanya mereka akan berfoto bertiga ketika Krystal ikut nyempil bersama kakaknya saat kakaknya dan Austin pacaran. 

Hingga lift berhenti dan keluar dari lift Austin masih belum melepaskan tangannya dari bahu Krystal, dan Krystal pun masih sibuk dengan ponselnya. Tanpa sadar mereka sudah sampai di depan penthouse dan Krystal lah orang yang membuka pintu penthouse tersebut.

”Siapa yang akan mandi terlebih dahulu?” tanya Krystal, sedikit membalikkan badannya untuk melihat kepada Austin. 

“Kamu saja, wanita sangat lama berdandan,” jawab Austin.

”Baiklah." Krystal langsung mengantongi ponselnya dan hendak menjauh dari Austin, tetapi tangan Austin masih menahan bahunya. 

“Tolong lepaskan tanganmu!” pintanya sambil memukul-mukul tangan Austin, setelah itu barulah pria itu membebaskannya. Dia pun langsung menuju lantai atas. 

Austin mengedikkan bahu, kemudian mengikuti Krystal ke lantai atas. Sesampainya di kamar dia sudah tidak melihat kehadiran Krystal, tetapi suara air mengalir terdengar dari kamar mandi.  

Dia pun mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang sambil membuka ponselnya dan memeriksa pekerjaan yang dia serahkan kepada sekretarisnya. 

Selang beberapa lama, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan dia secara reflek mengalihkan pandangan pada sumber suara, tetapi dia seketika tertegun melihat Krystal keluar dari kamar mandi yang hanya terbalut sebuah handuk. 

“Tolong alihkan pandanganmu!” pinta Krystal, sedikit terdengar ketus. 

“Kenapa aku harus mengalihkan pandanganku? Kamu kira aku tertarik dengan tubuhmu?” tanya Austin dengan suaranya yang sudah kembali dingin dan tatapannya datar. 

“Yup, aku tahu aku tidak semenarik kakakku. Tapi tolong alihkan pandanganmu!” ulang Krystal.

Austin benar-benar mengalihkan pandangan ke arah lain sehingga Krystal melewatinya, tetapi belum satu langkah Krystal berjalan dari hadapannya, Austin langsung menarik handuk Krystal. Membuat wanita itu terpekik dan reflek menutup bagian sensitifnya menggunakan tangan. 

Istri Pengganti (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang