Bulu kuduk Krystal meremang saat kulitnya bersentuhan langsung dengan telapak tangan Austin.
“Aku sudah tidak bisa menahannya, bolehkah aku melakukannya?” tanya Austin penuh harap, yang saat ini sudah berada di atas Krystal, tetapi dia berusaha untuk tidak terlalu menindih Krystal karena kandungan Krystal masih terlalu muda.
Krystal hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan pria yang merupakan suaminya.
“Aku akan melakukan dengan pelan,” ucap Austin, “Atau, kamu ingin berhenti saja?” tanyanya. Meskipun nafsunya saat ini tengah berada di puncak, tetapi jika Krystal menolak, maka dia akan berhenti.
“Tidak perlu, lanjutkan saja,” jawab Krystal dengan napas yang juga memberat.
Austin melakukan penyatuan dengan Krystal sehingga tubuh mereka mengejang bersamaan. Peluh membasahi tubuh mereka, namun sepertinya Austin belum puas hingga mereka melakukannya dengan begitu panas untuk kedua kalinya di malam yang sama.
Nafas keduanya terengah-engah, menandakan keduanya ingin mencapai pelepasan lagi. Kamar itu diisi dengan suara lenguhan dan suara ranjang yang bergetar.
*****
Waktu terus berlalu, tanpa terasa kini usia kandungan Krystal sudah memasuki 6 bulan. Tentunya hubungan Krystal dan Austin pun semakin membaik, bahkan Austin terlihat menyayangi Krystal.
“Sudah. Jangan memainkan barang elektronik itu lagi, ini sudah malam.” Austin memperingati Krystal yang masih memainkan bermain ponsel.
“Iya. Nanti selesai nonton ini. Hanya beberapa menit lagi,” sahut Krystal dengan tatapan yang masih fokus terhadap ponselnya.
Namun Austin tidak menerima alasan yang diberikan oleh Krystal sehingga dia mengarahkan tangannya pada perut Krystal dan mengusap perut Krystal yang sudah besar tersebut “Kamu ingin tidur, atau aku akan mengunjungi Baby kita?" tanyanya, senyuman terbentuk di bibirnya dengan mata menatap Krystal.
Krystal langsung menutup layar ponselnya. “Tidur saja, aku sudah mengantuk,” jawabnya.
Dia langsung berbaring dan memejamkan kedua matanya. Tidak berselang lama, dia merasakan kecupan yang menempel di dahinya sebelum akhirnya dia benar-benar tidur.
*****
Pagi pun menghampiri, Krystal menyibukkan dirinya di dapur sembari melihat tutorial memasak nasi goreng di sebuah aplikasi. Sedari dulu memang Krystal tidak pernah terjun ke dapur, namun saat ini dia ingin menyiapkan hidangan untuk sarapan Austin.
Austin yang baru saja turun ke lantai bawah mencium aroma yang menguar dari dapur. Dia membawa langkahnya menuju dapur dan melihat istrinya yang sedang memasak.
Dia langsung menghampiri Krystal dan melingkarkan tangan di perut Krystal, “Sedang memasak apa?” tanyanya, menyandarkan dagu di bahu Krystal.
“Nasi goreng. Kamu sudah bersiap untuk ke kantor? Tunggu di ruang makan saja,” ujar Krystal karena tidak ingin kegiatannya terganggu.
Austin dengan patuh menuruti keinginan Krystal. Hingga beberapa saat setelah dia duduk di kursi, Krystal menghampirinya dengan membawa dua piring nasi goreng.
“Emm … sepertinya telurnya sedikit gosong,” ujar Krystal dengan jujur.
“Tidak apa-apa, aku akan tetap memakannya,” jawab Austin. Menatap nasi goreng buatan Krystal tersebut yang tidaklah buruk, kemudian langsung memakannya dengan lahap.
Setelah selesai sarapan, Austin pun berpamitan ke kantor. Dia mengecup kening Krystal penuh kasih sayang. Krystal yang diperlakukan seperti itu jelas senang. Apalagi Austin juga mengusap perutnya, lalu mencium perutnya seolah sedang berpamitan kepada anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti (Tamat)
RandomKrystal tidak menyangka bahwa dirinya akan menikah dengan laki-laki yang dicintai oleh kakaknya. Seharusnya hari ini adalah pernikahan kakaknya, tapi ketika acara akan berlangsung, tiba-tiba kakaknya menghilang dan meninggalkan secarik surat yang me...