Berada di kelas 12 IPA 1 yang dikenal sebagai kelas unggulan sejurusan, tentu jadi prestasi tersendiri bagi Beby. Mungkin karena nilai-nilainya yang bagus? Hanya saja yang menjadi kosong adalah, tidak ada Arya. Pemuda itu menempati kelas khusus yang diisi murid anak orang kaya + berprestasi, yaitu 12 IPA A. Setahu Beby, ketiga teman laki-laki tadi juga sekelas dengan Arya. Pasti mereka bertiga juga dari anak orang kaya. Tapi yang menjanggal di hatinya, Jessica juga ada di 12 IPA A.
Wajar kan, ya? Beby mendengar kalau Jessica mendapat beasiswa ke New York.
Meski sudah mendapat teman yang easy going dan konyol macam Katrina, Ghea, dan Nabila—Beby merasa kosong. Entah kenapa ia kesepian? Seharusnya tidak, kan? Ia tinggal di rumah besar, menjadi calon anggota keluarga konglomerat, mendapat teman yang baik seperti mereka bertiga, bersekolah di sekolah elit, dan semua kebutuhannya tercukupi. Beby sudah mendapat semuanya. Tapi selama seminggu ini, Beby merasa kosong.
Apa ini karena ia jauh dengan orangtua?
Saat ia pertama ke sekolah, Arya berjanji akan mengantarkannya menemui Bayu dan Rachel. Tapi tiba-tiba Arya ada jadwal. Dan selanjutnya, Arya selalu sibuk. Saat sarapan bersama pun, Beby tidak ada kesempatan ingin menagih janjinya karena Arya selalu pergi lebih dulu.
"Nona Muda, setelah ini anda ada les tambahan. Anda tidak bisa pulang begitu saja."
"Aku mau pulang..." rengeknya kesal. Ia berencana kabur dengan menaiki bus umum menuju apartemen orangtuanya. Tapi kedatangan Tika membuat rencananya hancur.
"Tidak bisa, Nona Muda. Tuan Giandra sudah memasukkan anda ke les tambahan agar anda bisa masuk ke kampus favorit seperti Tuan Muda." Tika menolak dengan tegas.
Inilah yang Beby tidak suka. Ia dipaksa menjadi gadis sempurna karena akan menikah dengan penerus Lukito Group masa depan. Ia dimasukkan ke berbagai les tambahan agar bisa masuk universitas terbaik. Ia juga diajari tata krama saat bertemu orang yang lebih tua. Beby capek menjalani itu semua.
Please, ini bukan keluarga kerajaan!
"Tapi—"
"Hanya belajar selama 1 jam, Nona Muda."
Beby rasanya ingin menangis. Belum menjadi istri Arya saja ia sudah stress, kalau sudah menikah nanti gimana? Ia sudah gila mungkin. Dengan terpaksa Beby mengangguk dan berjalan menuju kelas yang memang menjadi tempatnya untuk les. Melangkah dengan sangat terpaksa ke lantai atas. Jam sudah menujukkan pukul 4 sore tapi ia masih di area sekolah.
"Oy!"
Karena familiar dengan suara itu, Beby tidak menoleh sama sekali. Ia sedang menahan rasa kesalnya mati-matian. Ia tidak mau ribut disini. Ia hanya ingin segera menyelesaikan les nya lalu pergi menemui orangtuanya.
"Jadi gini sikap lo sama calon suami? Gue panggil tapi pura-pura gak denger?" Arya mendekat untuk memegang bahu Beby, tapi gadis itu menepisnya kasar. Arya sampai kaget melihat responnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
Teen Fiction[Hartawan-Lukito Series #2] - Bisa dibaca terpisah. Arya dan Beby sudah menikah, tapi backstreet. Bahkan Beby yang tinggal di rumah Arya juga tidak ada yang tahu, termasuk semua teman mereka. Eh ralat, yang tahu cuma teman terdekat saja. Kenapa bisa...