Secret Relationship | 26. Pengumuman

333 47 13
                                    

Maaf ya telat update :) janjinya up kemarin tapi kuota aku pas banget kemarin habis :( sebagai gantinya part ini 2000+ kata biar kalian puas🤍 happy reading 🤍

























"Kamera lo baru, Ar? Yang dulu kemana? Rusak?"

Pemandangan yang langka karena Arya membawa kamera ke sekolah. Sebagai teman karib, Januar tahu kalau Arya memang suka memotret. Tapi sudah lama Arya tidak memegang kamera karena sibuk dengan sekolah dan perusahaan. Malah sepertinya Arya tidak mau memegang benda itu lagi karena sadar mimpinya sebagai fotografer tidak akan pernah terwujud.

Tapi Arya sekarang kembali memotret—dengan kamera baru.

"Iya, deh. Perasaan kamera lo gak kayak gini bentuknya. Lo baru beli, ya?" Helmi juga kepo. Ia diam saja saat Arya mengambil fotonya secara random.

"Gue baru beli. Bagus, kan?" Arya tersenyum tipis sambil menunjukkan kamera yang ia bawa. "Beby gak suka sama kamera yang dulu. Jadi gue beli yang baru."

Ketiga temannya sontak menaikkan alis heran. "Gak suka? Kenapa?" beo Rey tidak paham.

"Biasa, gak suka sama mantan."

Tak perlu lama buat mereka bertiga paham. Januar sampai terkekeh renyah. "Dia pasti ngamuk-ngamuk pas ngeliat galeri lo."

"Bukan ngamuk lagi, tapi mau dimusnahin. Gila aja itu kamera mahal dan banyak foto masa kecil gue—yakali dibuang. Gue beli baru aja."

Helmi ikut tertawa. "Udah bener lo beli yang baru, Ar. Jangan buat masalah lagi."

Arya tersenyum sambil mengangguk tipis. Ia terus memotret area lapangan dimana mereka berempat sedang bersantai. Jam istirahat mereka gunakan untuk ngadem di bawah pohon area lapangan—sekalian cuci mata. Saat sibuk memotret dan memfokuskan lensa kameranya ke pemandangan, sosok Beby muncul begitu saja dengan senyum cerah.

"Arya lagi ngapain disini?"

Bukannya menjawab, Arya kini mulai membidik beberapa kali objek cantik didepannya. Memotretnya berkali-kali tanpa peduli kalau Beby tidak berpose. Arya melebarkan senyumnya saat melihat topi yang dipakai Beby terbang—dan Arya berhasil memotretnya. Topi lebar itu terbang dan Beby yang ingin menangkapnya.

Wah, ini bakal jadi foto yang estetik.

"Arya! Topi aku nyangkut!"

Suara rengekan itu berhasil membuat Arya menghentikan kegiatannya. Rupanya topi Beby tersangkut ranting pohon yang melebihi tinggi badannya. Gadis itu terus berjinjit, melompat, melempar dengan batu—tapi selalu gagal. Awalnya Arya hanya ingin memantau saja karena baginya Beby sangat menghibur. Melihat Beby yang terus melompat membuatnya menahan tawa. Tapi saat tahu Beby kesulitan mengambilnya, Arya menyerahkan kameranya ke Rey.

"Arya, bantuin!"

"Ngapain panas-panas kesini?" sesampainya dibelakang Beby, Arya mencium puncak kepalanya. Tindakan romantis yang cukup membuat Helmi mau muntah.

"Najis, Arya kalau romantis bikin ngeri," sahut Helmi lirih. Januar tertawa kecil menanggapinya.

"Perubahan pesat tahu. Dulu pas sama Jessica boro-boro mau romantis gini, pacaran aja backstreet. Mana gak disetujui orangtua." Januar menimpali.

Rey mengambil alih kamera Arya dan kini memotret Arya dan Beby dari belakang. Dari angle kamera sih—Arya seperti memeluk Beby. Mumpung posisi bagus, Rey segera mengambil gambarnya berulangkali.

"Aku gendong ya, terus ambil sendiri. Aku juga gak sampai."

Bukan hanya Januar dan Helmi yang melongo, Rey juga. Ini mereka tidak salah dengar, kan? Arya memakai aku-kamu? Dengan suara lembut begitu? Wajib masuk 7 keajaiban dunia sih ini. Bagi mereka, Arya memang berubah jadi lebih lembut akhir-akhir ini.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang