"Ini beneran lo belum izin ke Arya? Kalau kita kena amuk suami lo gimana?"
Katrina mendadak pias mukanya saat tahu Beby belum minta izin. Mana kabur pula. Ia yakin sekarang yang mengejarnya tidak cuma para pelayan, tapi Arya juga. Katrina bisa membayangkan bakal seheboh apa keluarga Lukito saat tahu Beby menghilang.
"Beby, gue takut deh. Kesannya kayak gue membawa kabur anak konglomerat tau." Ghea juga ketakutan. "Gue gak akan dipenjara, kan?"
Nabila menabok lengan Ghea kesal. "Jangan nakutin gue!"
"Bukan lo doang yang takut, kita juga takut!" Ghea mendelik kesal. Sedangkan Beby masih santai berjalan di depan mereka dengan mata yang mengedar ka seluruh penjuru. Ketiga temannya mengekor dibelakang dengan ragu-ragu.
Mereka sepakat pergi ke pasar malam yang memang ada disana. Bahkan sore begini pun sudah ramai oleh orang-orang. Hangout yang awalnya akan jadi moment menggembirakan, malah jadi penuh waspada saat tahu Beby tidak minta izin. Terutama Katrina yang hampir tremor karena ia yang punya ide, yang mengajak juga.
"Kalian mau naik bianglala?"
Beby berbalik membuat mereka bertiga terkejut setengah mati. Katrina melirik Ghea dan Nabila dengan tatapan minta jawaban.
"Beby, sebaiknya lo hubungin Arya dulu deh. Nanti kalau dia nyariin lo gimana?" sahut Nabila dengan suara rendah.
Beby menghela nafas pelan. Ia tahu kalau temannya ini sedang mengkhawatirkannya dan tidak mau ikut terkena masalah. "Please, aku mau seneng-seneng dulu sama kalian. Toh, Arya masih lama pulangnya. Emang gak boleh ya aku pergi keluar sama kalian? Arya aja bisa kok pergi kemana aja tanpa aku, aku harusnya juga bisa kan pergi tanpa Arya?"
Mereka bertiga sontak terdiam. Hati mereka ikut terenyuh saat melihat tatapan Beby yang begitu sendu. Mereka tahu pernikahan Arya dan Beby hanyalah perjodohan. Dan meskipun Beby tidak pernah cerita, mereka tahu kalau Beby kesulitan. Bisa dilihat dari Beby yang sering kabur. Perlakuan baik Arya juga tidak menjamin hidup Beby bahagia sepertinya.
"Kalau kalian takut kena marah, nanti aku bantu. Aku akan bilang, kalau aku yang mengajak kalian. Aku tidak akan membiarkan kalian ikut kena masalah." Beby tersenyum tipis. "Aku hanya ingin merasakan hidup bebas—yang sudah lama tidak aku rasakan—sekali saja. Aku ingin menjadi Beby yang normal. Bukan Beby istri dari keluarga Lukito."
Sontak saja mereka bertiga mendekat dan memeluk Beby erat. Merasa bersalah dan rasa ingin melindungi Beby jadi lebih erat. "Ayo, kita having fun sampai puas hari ini. Jangan peduliin yang lain, yang penting kita happy," sahut Katrina. Makin erat memeluk ketiga anaknya.
"Nanti kalau suami lo ngamuk, kita bantu belain deh. Enak aja main ngamuk disaat lo ditinggal sendirian." Nabila menimpali.
Beby tersenyum lebar. Ia beruntung mempunyai teman seperti mereka bertiga.
**********
"Beby kemana? Belum ketemu?"
Arya kali ini gusar. Pasalnya, para pelayan belum menemukan Beby. Yang ia tahu Beby pergi dengan Katrina. Tapi Arya tidak bisa melacak keberadaan Beby karena ponselnya dimatikan. Dihubungi juga tidak bisa. Pintar juga Beby. Menghubungi Katrina sudah ia lakukan, tapi tidak dijawab. Sepertinya para cewek ini sedang bersekongkol.
"Belum, Tuan Muda. Apa Nyonya Muda sempat memberitahu anda mau pergi kemana? Tidak biasanya Nyonya Muda pergi sendiri seperti ini," jawab Wijaya ikut panik juga. Sesampainya di mansion, Arya langsung menggeledah berbagai penjuru. Tidak ada tanda-tanda Beby disana. Siapa tahu Beby sudah pulang, kan? Karena di mansion nihil, Arya menuju ke belakang dan pergi ke paviliun. Mencari ke seluruh penjuru juga, tapi tetap nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
Ficção Adolescente[Hartawan-Lukito Series #2] - Bisa dibaca terpisah. Arya dan Beby sudah menikah, tapi backstreet. Bahkan Beby yang tinggal di rumah Arya juga tidak ada yang tahu, termasuk semua teman mereka. Eh ralat, yang tahu cuma teman terdekat saja. Kenapa bisa...