Senin, 28 Agustus 20xx
______Hari hari berlalu, tak banyak yang bisa diceritakan selain kegiatan padat yang berlangsung di sekolah. Seperti saat ini, para remaja itu tengah menikmati jam istirahat bersama di kantin. Terkecuali Nala, perempuan itu tengah mendapat panggilan di ruang wakil sana.
Para remaja itu juga berkumpul untuk membahas mengenai rencana mereka untuk melakukan kejutan ulang tahun Nala pada tanggal 1 September mendatang. Kalau kalian tanya alasannya, karena Nala sudah memberikan banyak kode selama satu minggu penuh.
"Jadi lusa ya kita ke rumahnya?" tanya Shasa memastikan kembali rencana mereka.
"Terus sepulang sekolah kita mau pulang duluan atau langsung ke sana?" kali ini Fritzy bertanya.
"Pulang dulu aja," kata Oline menatap sekitarnya.
"Ngga mau langsung aja?" ganti Erine memberi saran.
"Kayaknya better pulang dulu, deh. Minimal banget ganti baju kan, lagian ga mungkin kita bawa kadonya ke sekolah," usul Lily, dengan cepat disetujui yang lain.
Lana mengangguk setuju. "Tim kue gimana?"
Aralie mendongak, dirinya tengah sibuk mencari referensi kue di ponselnya. "Aku baru mau cari sepulang nanti bareng Delynn."
"Berarti aman ya, Bi. Kalo tim dekor? Kalian beneran mau dekor? Beresiko banget, lho."
"Tenang Lin, aku pastiin semuanya aman." Lana mengacungkan ibu jarinya pada Oline.
"Oke berarti Oline, Erine, Lily, Fritzy tim dekor ya. Aralie dan Delynn tim kue. Nanti soal keamanannya biar urusan aku sama Lana," ujar Shasa kembali memastikan tugas mereka.
"Berarti hari Jum'at, jam 2 siang kita udah stay di lokasi," lanjutnya.
BRAKK
"Wesss! Fokus banget, kalian lagi konferensi meja bundar ya?"
Yang dibicarakan akhirnya tiba dengan tidak sopannya menggebrak meja, membuat para remaja itu terkejut bukan main.
"Sopan begitu?" cibir Lana.
"Hehe abisnya sibuk banget, ga ngajak ngajak lagi." Nala memberi alasan sebelum mengambil posisi di sisi kanan Lily.
"Bahas apa sih?" tanyanya lagi.
"Bahas Nala."
Jawaban Delynn sontak membuat pasang mata lainnya melebar, dengan kesal Lana menimpali agar topik tak menjadi mencurigakan.
"Kita rencana mau kick kamu soalnya telat terus tiap ngumpul."
"Ish! Kalian tau sendiri guru-guru tuh pada betah banget di kelas aku. Tadi aja Bu Gita baru beres ngajar sejarah 10 menit setelah bel istirahat."
"Emang sih kelasku paling nyaman, AC-nya 3, ada kipas angin juga, sirkulasi udara bagus, ga heran kalo senyaman itu," lanjut Nala yang berujung pamer.
"Cih, sombong. Buat apa nyaman tapi ga ada temen deket di sana."
Nala langsung mengangkat kepalanya, kemudian mencengkram kerah seragamnya dengan dramatis.
"Teganya kamu Erine... Benar-benar menusuk jantungku...."
"Alay!" balas Oline turut memutar bola matanya.
"Dih! Oh gitu ya kalian, mentang mentang punya mata segaris jadi bisa bersatu buat menghinaku.... I'm fine."
"Apa korelasinya?" tanya Lily setelah sejenak hening.

KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me - Aralynn
Fanfiction"Just take me anywhere, Adeline. I'll always here for you." "Got it, Abigail. Let's go somewhere and stay with me forever." Warning ⚠ All of this are fictional story and don't bring it into reality. Main story about Aralie and Delynn from JKT48's...