Cp. 7

2K 210 18
                                    

Minggu, 6 Agustus 20xx
_________

Di pagi-pagi buta —bahkan belum sempat ayam yang biasanya bertugas mengeluarkan suara merdunya untuk membangunkan umat manusia itu bersuara— Delynn telah rapi dengan pakaian santai dan perasaan segar setelah membersihkan tubuhnya.

Rencananya hari ini adalah berjalan santai sembari menunggu sang matahari terbit. Sebenarnya Delynn terbangun karena rasa laparnya, semalam ia tak sempat makan malam karena terfokus akan satu hal.

Tubuh jangkung itu mulai berjalan dengan langkah santai. Cuaca pagi yang masih cukup dingin membuat perempuan itu memutuskan untuk memakai hoodie hitam dan topi putih yang Aralie berikan padanya beberapa hari lalu.

Omong-omong soal Aralie, perempuan itu berulang tahun tepat hari ini. Kartu undangan perayaannya juga sudah disebarkan. Tidak banyak yang hadir, karena Aralie hanya ingin teman terdekatnya yang datang dan merayakan bersama. Mungkin juga beberapa dari mereka sudah Delynn kenal sebelumnya.

Delynn melihat jam tangannya sekilas, pukul 05.12. Apakah Aralie sudah bangun dan menyambut hari ulang tahunnya dengan perasaan bahagia? Atau justru perempuan itu masih menjelajahi mimpinya tanpa harus memikirkan pukul berapa ia harus bangun di hari yang spesial ini?

Entahlah.

Dengan sikap ramah yang dimiliki Aralie, Delynn cukup yakin sudah banyak ucapan serta doa baik yang tertuju pada perempuan itu. Apakah dirinya juga harus melakukan hal yang sama? Mengirim sebuah pesan panjang berisikan harapan serta doa tulus seperti yang orang lain lakukan?

Tapi sejujurnya Delynn bukan orang yang baik dalam merangkai kata-kata, baik dalam lisan ataupun tulisan. Dirinya juga sudah lupa kapan terakhir kali ia merayakan hari ulang tahun, baik miliknya sendiri ataupun milik orang lain.

Sepanjang jalan Delynn memikirkan hal itu hingga tanpa sadar kakinya berhenti di sebuah warung bubur ayam milik Mang Aby. Mengejutkan sekali, dilihat dari tempat tinggalnya saat ini pun letak warung bubur ayam milik Mang Aby 2x lipat lebih jauh dari sebelumnya.

Delynn akhirnya tak terlalu memikirkan hal itu, kaki jenjangnya segera mengisi salah satu kursi di sana sembari menunggu Mang Aby dan Bu Gaby yang sudah sibuk melayani pelanggan lain.

"Eh, Neng Delynn?" ucap Mang Aby terkejut melihat keberadaan salah satu pelanggan setianya.

"Biasa ya, Mang. Teh angetnya juga 1," pesan Delynn tak lupa dengan senyuman tipisnya.

"Oh iya, sebentar ya telur puyuhnya baru mau di-restock," balas Mang Aby yang segera diangguki Delynn.

Sembari menunggu pesanannya tiba, Delynn memilih untuk mengecek ponselnya dan sudah ada beberapa pesan masuk di sana. Sumbernya hanya satu, sebuah grup yang dibentuk oleh Sasha tepat pada hari Jum'at lalu. Katanya grup itu bertujuan mempererat pertemanan mereka dan memudahkan komunikasi karena 9 orang anggota dalam grup terbagi dalam 4 kelas.

Ya, kalian pasti sudah tau siapa saja yang tergabung dalam grup itu. Orang-orang yang Delynn temui pada hari pertama masa pengenalan sekolah.

Delynn menghela napas akan banyaknya pesan tak terbaca di sana, terlebih pesan itu didominasi oleh pertengkaran Lana dan Shasa. Entah kapan keduanya akan bersikap akur.







Ting!







Sebuah pesan baru datang dari roomchat yang sama, secara otomatis langsung terbaca oleh Delynn. 2 pesan itu berasal dari Oline dan Erine.

Hanya sebuah pesan ucapan ulang tahun yang ditujukan pada Aralie, tentunya dengan harapan serta doa baik tertulis di sana.

"Neng, ini pesanannya."

Take Me - AralynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang