BaB 37 jomblo menjauh

2.1K 168 4
                                    

"mustahil"gumam Steven dengan mata kosong

Sedangkan nea dan Alvi hanya menatap bingung Steven lalu menatap bangunan yang ada di depannya

"Stev-"belum nea selesai memanggil Steven

Steven langsung berjongkok sambil memegangi kepalanya

"Mustahil seharusnya di sini SMP gue dulu Ama gael berada tapi kenapa sekarang justru jadi kantor polisi!"ucap Steven

Membuat nea dan Alvi langsung panik karena mereka tengah di perhatikan oleh orang orang yang berlalu lalang di sana

"Steven kita pergi dulu ada banyak orang entar kita di kira anak yang kesasar"bisik nea ke pada Steven

"Itu temennya GK papa kan dek?"tanya seorang polwan yang sedari tadi memperhatikan ketiganya

"Eh gak papa kak dia cuma stres Ama hasil pertandingan tadi pas di sekolah"ucap Alvi secepat mungkin

Membuat polwan itu menatap aneh Alvi lalu mengangguk

"Kalo ada apa apa masuk aja ya dek"ucap polwan itu di angguki Alvi

Dan segera polwan itupun pergi

Alvi yang sudah melihat kepergian polwan itu langsung menyeret Steven yang tengah bergumam tak jelas

"Pelan pelan Vi"ucap nea

"GK, liat aja keadaan nya kek orang kebanyakan makan Baygon kita harus nyari tempat yang sepi dulu"ucap Alvi

Dan diapun melihat sebuah gang yang sepertinya cukup sepi

Diapun segera membawanya kesana

Dan langsung meletakkan (menjatuhkan) Steven

"Woi sadar"ucap Alvi sambil berjongkok dan menepuk Steven

"Vi pake ini aja"ucap nea yang mana di tangannya tiba-tiba sudah ada botol berisi air

Alvi yang melihat itupun seketika mendatar kan wajahnya membuat nea bingung sendiri

"Dapet darimana?"tanya Alvi

Dan nea pun menunjuk tempat yang tak jauh dari mereka

"Dari sana"ucap nea sambil menunjuk kardus kardus berisikan botol yang sama dengan yang dia ambil

Melihat itu Alvi menghela nafas

"Ne tau GK itu apa?"ucap Alvi selembut mungkin

Mendengar itu nea hanya memiringkan kepalanya

"Air kan?"ucap nea

Membuat Alvi menghembuskan nafasnya mencoba sabar dengan kepolosan nea

"Ne itu air bukan sembarang air itu air keras alias alkohol kalo gue nyiram Steven pake itu bukannya sadar malah mabok dianya"ucap Alvi

Membuat nea seketika paham lalu meletakkan botol itu di tanah dan berjalan ke arah Alvi dan berjongkok di sampingnya menatap Steven yang tengah tertidur (pingsan) karena seretan paksa Alvi

"Di lihat dari reaksi nya dia kayaknya syok berat deh"ucap nea sambil menoleh Noel pipi Steven dan terkekeh sendiri

Membuat suatu makhluk yang ada di sampingnya menatapnya tak suka dan menatap Steven dengan tatapan permusuhan

"Entahlah"jawab Alvi sambil menoleh ke arah samping

(Warning! Khusus untuk para jomblo harap skip jika tidak ingin melihat sesuatu yang bikin kalian mengeluarkan kata kata mutiara 😊)

"?" Nea pun hanya bertanya tanya dengan perilaku Alvi yang sendikit aneh

"Kira kira kapan ya kita bisa bawa bang Alva kembali"ucap nea sambil menunduk

Membuat Alvi yang mendengar itu menoleh ke arah nea

"Maaf"ucap Alvi membuat nea menoleh ke arahnya dan memiringkan kepalanya

"Maaf selama ini gue udah nyakitin Lo maaf udah jadi cowok yang GK becus jagain Lo maaf karena lebih percaya jalang itu daripada Lo ma-"ucapan Alvi terhenti saat nea menangkup kedua pipinya

Yang mana membuat nya menatap kedua mata jernih nea

"Itu bukan salah Lo dan gue udah maafin semuanya gue emang masih marah Ama Lo kalo boleh jujur ada rasa benci

Benci karena Lo cowok bajingan, benci karena lebih percaya orang asing daripada gue yang tunangan Lo namun dari semua itu gue paling benci saat Lo ngehina bang Alva yang mana udah gue anggep Abang sendiri "ucap nea

Membuat Alvi menunduk

"Tapi "lanjut nea sambil mengelus pipi Alvi

Membuat Alvi mendongak

"Gue yang sekarang suka Ama Lo yang sekarang Lo lebih kelihatan bahagia apa Lo tau waktu pertama kali gue ketemu Ama Lo waktu itu gue ngelihat mata Lo yang penuh kesepian dan kehampaan namun sekarang "ucap nea sambil menatap mata Alvi dalam

"Mata Lo bercahaya layaknya bintang yang terang di langit malam yang sudah melewati banyak kesulitan "ucap nea

Membuat Alvi mau tidak mau merasakan hawa panas yang hinggap di matanya

"Kenapa gue bisa bodoh lebih mempercayai jalang itu daripada tunangan gue sendiri maaf ne maaf"ucap Alvi sambil mengeluarkan airmata

Yang membuat nea yang melihat itu tertegun karena selama dia mengenal Alvi dia tidak pernah melihat dia menangis mungkin pernah sekali namun tidak seperti ini

'grep'

Alvi pun memeluk tubuh nea erat tidak ingin melepaskan nya barang sedetik pun

Bahkan nea sendiri membalas pelukan Alvi

"Gue janji setelah masalah ini selesai gue akan minta keluarga gue ngembaliin tunangan kita Lo mau kan"ucap Alvi

Membuat nea terdiam yang mana hal itu membuat jantung Alvi berdetak kencang karena takut gagal dan membuat nea menjauh darinya

"Iya gue mau"ucap nea membuat Alvi tersenyum dan memeluk tubuh nea erat

"Ekhem ekhem gini amat dah hidup udah mati sekali masuk ke kesadaran orang di tambah liat wleo wleo"ucap Steven datar

Sambil mengusap kucing hitam yang ada di tangannya

Membuat nea tersentak dan langsung mendorong Alvi yang membuat nya langsung terjungkal

Nea pun langsung merasa pipinya memanas saya melihat Steven yang menatapnya datar bukan hanya itu bahkan kucing yang ada di pangkuannya juga menatapnya datar

"Ganggu aja Lo"ucap Alvi sambil mengeluarkan punggungnya

Membuat Steven terkekeh

Dan seakan Inga sesuatu nea pun segera menghampiri Steven

"Sejak kapan Lo bangun? Kenapa Lo kek orang kebanyakan makan Baygon tadi? Terus kenapa ada kucing? Mana item jangan jangan kucing jadi jadi-"ucapan nea langsung terhenti saat Steven meletakkan telunjuk nya di bibir nea

"Jauh Lo dari ayang gue"ucap Alvi sambil memeluk nea posesif

Membuat Steven menatap datar Alvi

"Bulol"ucap Steven

Namun Alvi menghiraukan itu

"Dahlah sekarang tunda dulu acara ke uwuan itu karena ada yang jomblo fokus kita sekarang mencari Roy"ucap Steven

Sambil berdiri begitupun nea dan Alvi yang mana terlihat suatu benjolan di kepalanya

Mereka pun segera pergi dari tempat itu

"Menyebalkan"ucap seseorang sambil keluar dari gang di sebelah

'meoo'

Ucap kucing itu sambil berjalan ke arah orang yang baru keluar itu

Orang itupun mengambil kucing tersebut dan mulai tersenyum

"Waktunya bermain"ucap orang itu dan kemudian pergi

Twins Protagonis [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang