bab 46 tamat

3.5K 195 1
                                    

Hening, hanya itulah yang bisa di gambarkan oleh suasana ini

Begitupun Alva selesai menceritakan kejadian yang sebenarnya membuat kisya menggeram

Sedangkan yang lain hanya diam tanpa tau harus bicara apa

Steven menatap kisya dengan mata yang bergetar seakan tidak percaya apa yang di katakan Alva itu benar

"Ja-jadi selama ini elo biang keroknya? Gue bener bener buta karena liat sifat Lo selama ini "ucap Steven sambil menatap kisya

Sedangkan kisya sendiri terkekeh

"Elo sendiri yang sejak awal terlalu bodoh sehingga bisa gue tipu salah sendiri Lo yang mau mau aja bantuin gue"ucap kisya sambil tertawa

Membuat Alva menatap datar kisya

"Ja-jadi ini masalahnya kenapa rose dan azura bisa punya kesadaran sendiri dan i-itu la-lalu"ucap nea dengan bingung

Alva hanya tersenyum tipis melihat nea yang kebingungan dan Alvi yang tengah menutup matanya mencoba mencerna apapun yang masuk ke otaknya tadi

"Yea karena semuanya sudah selesai jadi"ucap Alva sambil menatap dingin kisya yang tengah tersenyum menyeringai

Lalu melepaskan apitan tangannya dan berjalan mundur 2 langkah

"Aksinmu sampai di sini saja kisya semua keserakahan dan kerakusan mu itu akan terus kau bawa hingga menghancurkan hidupmu sendiri "ucap Alva

Lalu mengulurkan tangannya dan sebuah cahaya pun muncul dari telapak tangan Alva

Hingga cahaya itu menghilang dan terlihat pisau dengan ukiran ukiran yang aneh

"Ada perkataan terakhir?"tanya Alva datar

Sedangkan kisya sendiri terdiam lalu menatap azura yang tengah menatapnya tajam

"Kau sangat bahagia bukan?"ucap kisya kepada azura

Yang membuat mata azura bergetar

Sedangkan Alva sendiri segera menyayat ibu jarinya yang membuat darah mulai menetes

Darah itupun mulai membesar dan menuju ke arah kisya yang hanya diam, lalu menelannya

Yang mana hanya menyisakan rose yang terdiam dan azura yang tengah terisak

"Apa ini akhirnya?"ucap Alvi saat melihat semua itu

Alva menoleh ke arah Alvi,nea dan Steven lalu berjalan ke arah mereka

'puk'
'puk'

Alva menepuk kepala Alvi dan nea lalu menatap Steven yang tengah menunjukkan raut wajah yang sulit di artikan

Namun saat matanya melihat Alva menatapnya membuat Steven langsung merubah raut wajah yang tangguh

Alva pun tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya itu lalu mengelus kepala Alvi dengan tangan kanan dan kepala nea dengan tangan kiri

"Kalian kembalilah dulu, aku akan mengurus sesuatu"ucap Alva lalu mencoba melepas elusanya itu namun tangannya di tahan oleh kedua anak itu

Membuat Alva memiringkan kepalanya

"Janji sebentar lagi kembali hmm? semua orang orang khawatir "ucap nea sambil menatap Alva

"Harus tepatin janji "ucap Alvi

Membuat Alva terkekeh

"Iya iya Abang janji "ucap Alva lalu menatap ke Steven

"Gue serahin mereka ke Lo"ucap Alva

Twins Protagonis [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang