CHAPTER |4|

7 3 0
                                    

Hari ini, hari dimana Chelena harus terbang ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di sana. Ya, seperti yang kalian tahu dia sangat senang sampai sampai tidak tidur semalaman.

"Chelena, ayo cepat" ucap Helena yang kemudian dibalas anggukan oleh sang anak semata wayangnya itu.

Chelena yang sudah bersiap-siap sejak tadi langsung masuk ke dalam mobil bersama orangtuanya.

"Baik baik di sana ya, Momy and Dady tidak ikut tinggal tapi akan sering berkunjung kesana." Lanjut Helena yang merasa khawatir pada anak satu-satunya itu.

"Dady sudah menyiapkan segalanya di sana jadi kamu jangan khawatir, lagi pula Ares juga akan ikut bersamamu. Untuk masalah pelayan juga sudah di siapkan. Terus..." Ucapan Bram seketika terhenti karena dipotong oleh Chelena.

"Iya iya, Chelen juga udah tahu semuanya, gak perlu di ingetin lagi Momy, Dady, Ok?" Ucap Chelena kesal sambil menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"Lagi pula Chelen 'kan sudah besar, malu tahu kalau terus diperhatiin kaya gini. Aku juga gak mau kalau harus terus di pantau sama Ares, Dad. Please," Ares yang saat ini tengah menyetir dan sudah pasti mendengar penuturan dari Chelena itu hanya diam tanpa ada minat untuk menanggapi.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Bram dan Helena selalu khawatir akan semua yang akan dilakukan oleh sang putrinya itu.

Mereka takut Chelena terluka ataupun ketakutan jika tanpa mereka, padahal aslinya Chelena itu termasuk anak yang mandiri dan selalu bisa mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun, mau bagaimana lagi namanya juga anak tunggal kadang ada saja saat dimana ia kesulitan sendiri, nah di sanalah titik ketakutan dari Bram dan Helena.

Singkat cerita, beberapa jam pun berlalu, akhirnya pesawat mereka mendaratkan awaknya di Indonesia. Setelah sampai mereka langsung mengambil semua barangnya kemudian langsung dimasukan semua barang tersebut kedalam mobil.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di rumah yang baru dibeli oleh Bram dari salah seorang temannya. Rumah yang cukup mewah walau tak semewah rumah mereka yang di Inggris.

"Yeahh.. akhirnya sampai juga, menurut kamu gimana Chelena?" Ucap sang Momy sambil merangkul pundak Chelena tak lupa Helena juga tersenyum kepada Chelena dengan lembut.

"Bagus kok Mom, bagus banget malah. Ternyata Indonesia memang seindah ini ya" ucap Chelena yang masih terpesona dengan keindahan kota Bandung yang akan ia tinggali selama sekolah di sini. Bram hanya membalasnya dengan senyuman, tentu saja ia sangat senang ketika melihat anak dan istri tercintanya senang.

Setelah melihat-lihat bagian depannya, kemudian mereka langsung masuk ke dalam rumah itu dan langsung di sambut oleh beberapa pembantu yang sudah menunggu mereka. Kemudian mereka menuju ke ruang makan untuk segera melakukan kegiatan makan malam yang sudah mereka tunggu-tunggu. Mereka makan dengan tenang seperti biasanya. Tak lupa Setelah selesai makan Chelena langsung pergi ke kamarnya yang baru saja selesai dirapikan barang-barangnya oleh para Pembantunya.

Kali ini ia terpesona akan keindahan kamarnya. Kamar yang di hias dengan mewah dengan sentuhan warna Pink dan putih, Di tambah dengan ukiran berwarna emas di ornamen kayu dengan cat putih lemarinya menambah kesan kemewahan di kamarnya itu, tak lupa kamar ini pun dibuat semirip mungkin dengan yang ada di Inggris. "Wow... Is so beautiful..."

"Ah iya, aku harus melihat seragamnya" Ucap Chelena yang penasaran.

Kemudian Chelena langsung membuka lemarinya dan segera mengeluarkan seragamnya dari lemari. Terlihat sebuah seragam SMA pada umumnya yang berwarna putih abu abu dengan rok abu abu yang pendek.

"Wow. Simpel tapi terkesan seksi." ucap Chelena yang kemudian langsung memakainya.

Beberapa saat kemudian Helena yang tengah lewat di depan kamar Chelena sedikit terkejut karena mendapati pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Helena mengintip dari sela pintu yang terbuka, telihatlah Chelena yang tengah menggunakan seragam sekolahnya dan berdiri tepat di depan cermin full body miliknya. Tanpa pikir panjang Helena lantas masuk ke dalam kamar sang putrinya dengan wajah yang selalu mengembangkan senyuman indahnya.

SECRET STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang